Anggota DPRD Jember Jadi Sasaran Intimidasi Demonstran saat Dengar Pendapat

DPD PAN juga mengevaluasi standar pengamanan gedung DPRD Jember saat terjadi unjuk rasa.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 17 Juni 2022 | 13:07 WIB
Anggota DPRD Jember Jadi Sasaran Intimidasi Demonstran saat Dengar Pendapat
Anggota DPRD Jember jadi sasaran intimidasi seorang demonstran. [Beritajatim.com]

SuaraMalang.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyesalkan intimidasi yang dilakukan seorang demonstran kepada salah satu anggota DPRD Jember Agus Khaeroni, Kamis (16/6/2022) kemarin.

Sekretaris DPD PAN Jember Nyoman Aribowo mengatakan, legislatif akan selalu terbuka dan menerima segala aspirasi masyarakat. Namun, menurutnya, seluruh pihak penting agar menjaga kesopanan dan etika dalam menyampaikan pendapatnya.

Ia juga mengevaluasi standar pengamanan gedung DPRD Jember saat terjadi unjuk rasa.

“Di internal DPRD Jember kan ada pihak pengamanan yang harus juga waspada, karena dewan adalah pejabat daerah yang harus dilindungi. Kalau semua orang bisa memperlakukan anggota dewan seperti itu kan juga rawan,” kata Nyoman mengutip dari Beritajatim.com, Jumat (17/6/2022).

Baca Juga:Viral Aksi Buang dan Hamburkan Beras saat Orasi di Depan Anggota DPRD Jember

“Saya mengimbau pimpinan agar mulai menertibkan pengamanan internal DPRD Jember. Kalau ada demo atau penyampaian aspirasi tinggal atur saja. Toh kita menerima aspirasi dalam ruangan juga sangat bisa,” kata Nyoman.

Sebelumnya, dalam aksi unjuk rasa kemarin, beberapa demonstran yang berasal dari sejumlah elemen di Jember melakukan aksi razia di gedung parlemen. Jumadi, salah satu pendemo, bertemu Agus Khaeroni, salah satu legislator PAN, di ruang Komisi C.

Saat itu, Jumadi sempat membentak dan menarik tangan Agus. Ia juga menggebrak meja beberapa kali, sebelum dirangkul keluar ruangan oleh demonstran lainnya. Dalam aksi itu, Jumadi juga sempat membuang beras dari salah satu karung di hadapan anggota DPRD Jember yang menemui perwakilan demonstran.

Jumadi akhirnya minta maaf atas perbuatannya. Nyoman menerima permintaan maaf tersebut dengan lapang dada.

“Kami di Dewan memang menghadapi berbagai karakter masyarakat. Bermacam-macam. Tapi kita tetap harus menjaga etika yang umum saja. Kami melihat cara-cara yang dilakukan teman-teman dalam aksi demo itu ya agak menyesalkan. Kan bisa dengan cara komunikasi yang baik. Ini kan etika normatif saja, berhubungan dengan orang harus seperti apa,” katanya.

Baca Juga:Porprov Jatim 2022, Lumajang Dinilai Lebih Siap Ketimbang Jember

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini