Pembeli biasanya lebih memilih sapi yang suspek PMK. Pasalnya, sapi yang suspek PMK harganya lebih murah.
"Saya itu karena terpaksa menjual harus merugi. Ya timbang meninggal. Contohnya katakanlah Rp 25 juta saya jual 17,5 juta. Pembeli itu akhirnya gak mau yang sehat-sehat ini," tutupnya.
Kontributor : Bob Bimantara Leander
Baca Juga:Kabar Baik, Sejumlah Hewan Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Sumbar Dinyatakan Sembuh