"Dana member itu didapat dari uang member yang join dan membeli paket Robot Trading Evotrade," jelasnya.
Untuk menyembunyikan investasi ilegal itu, AMAP dengan saksi AD mendirikan perusahaan dengan PT EVOLUSION PERKASA GROUP pada sekitar bulan September 2021 lalu.
Dari perusahaan tersebut, tersangka AK ditunjuk sebagai direktur dan D sebagai komisaris oleh AMAP.
Selama beroperasi robot trading Evotrade mempunyai member 6000 orang kurang lebih.
"Dan mengalami kerugian kurang lebih Rp 100 miliar," tutupnya.
Atas perbuatannya, kelima tersangka dijerat dengan Pasal 105 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan Jo Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP dan/atau Pasal 106 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan sebagaimana telah diubah dengan Pasal 46 Nomor 34 tentang Perubahan Pasal 106 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Jo Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP dan Pasal 3 Jo Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan/atau Pasal 4 Jo Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Kontributor : Bob Bimantara Leander