SuaraMalang.id - DPRD Pasuruan beri perhatian serius kasus mortir diduga milik TNI AL menyasar dan meledak di rumah warga Kecamatan Lekok. Pihak legislatif bahkan membentuk tim khusus menangani insiden tersebut.
Anggota DPRD Pasuruan dari Fraksi NasDem, Eko Suryono mengatakan kasus serupa pernah terjadi pada 2021, seorang perempuan paruh baya terkena peluru nyasar di bagian pelipis.
“Sudah lama daerah tersebut menjadi konflik antara warga dan TNI AL, dikarenakan warga tidak pernah menjual tanah ke pihak lain. Warga juga sudah menempati lahan tersebut secara turun temurun,” ujar Eko mengutip Beritajatim.com, Senin (25/4/2022).
Eko menambahkan menilai Pemkab Pasuruan sudah tidak mempunyai hati nurani lagi. Sebab tidak ada perhatian khusus dari pemerintah daerah mengenai rumah warganya yang rusak terdampak ledakan mortir.
Baca Juga:Geger Penemuan Mayat Pria Bertato di Pelabuhan Kota Pasuruan
“Saat seperti ini Bupati Pasuruan tidak peduli dengan warganya. Dimana Bupati Pasuruan ketika warganya menderita seperti ini?” tanya Eko.
Tak hanya Eko, Joko Cahyono yang juga anggota fraksi NasDem mengatakan bahwa presiden harus turun tangan dalam kasus ini. Kajo, sapaan akrabnya, juga berpendapat anggota TNI tersebut memiliki sifat arogan.
“Jika tanah warga yang semena-mena diakui sisi oleh TNI AL maka itu merupakan sikap arogan. Maka dari itu Presiden harus turun tangan mengenai hal ini,” kata Kajo.
Kajo menambahkan, bahwa anggota TNI itu seharusnya melindungi rakyat.
Baca Juga:Sebuah Mortir Nyasar dan Meledak di Pemukiman Bulunganyar Pasuruan, Tiga Rumah Warga Rusak