Melihat Lebih Dekat Tradisi Tadarus Al Quran Raksasa di Banyuwangi

Alquran berukuran 2x1,5 meter dengan berat mencapai 400 kilogram tersebut asli tulisan tangan manusia.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 20 April 2022 | 16:42 WIB
Melihat Lebih Dekat Tradisi Tadarus Al Quran Raksasa di Banyuwangi
Tadarus atau membaca Al Quran raksasa di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi. [Suara.com/Achmad Hafid Nurhabibi]

SuaraMalang.id - Tradisi yang terus terjaga setiap Ramadhan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, salah satunya di Masjid Agung Baiturrahman. Tradisi yang dimaksud, yakni membaca atau tadarus Al Quran raksasa usai sholat tarawih.

Al Quran raksasa berukuran 2x1,5 meter dengan berat mencapai 400 kilogram tersebut asli tulisan tangan manusia. 

Alquran yang kini berada di Masjid pusat kota Banyuwangi ini ditulis oleh H Abdul Karim asal Kecamatan Genteng pada tahun 2011. Alquran tersebut dibaca terus-menerus setiap bulan ramadhan dengan rata-rata hatam hingga tiga kali bahkan lebih.

Sekretaris Yayasan Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi, Iwan Aziz Siswanto mengatakan, jika Alquran yang ada di Masjid Agung Baiturrahman merupakan Alquran terbesar dari tiga Alquran hasil tulisan H Abdul Karim pada 2011. Hingga kini Alquran tersebut masih menjadi Alquran terbesar yang pernah ditulis H Abdul Karim. 

Baca Juga:Melihat Al Quran Raksasa di Palembang

"Jadi Alquran Raksasa ini adalah yang terbesar dari tiga Alquran besar yang ditulis H Abdul Karim saat itu," kata Iwan Aziz, Selasa (19/4/2022).

Penulisan Alquran raksasa telah menghabiskan spidol sebanyak 32 kardus dengan tambahan 40 kardus tinta spidol. Untuk kertasnya, digunakan kertas yang secara khusus didatangkan dari negeri Sakura, Jepang.

Pembacanya juga bukan asal-asalan, ada tujuh orang yang dipilih secara khusus untuk membaca Alquran raksasa setiap pukul 20.00 Wib hingga 22.00 Wib. Sejumlah dua orang diantaranya merupakan Hafiz atau penghafal Alquran, sedangkan dua orang lainnya juga khusus untuk membuka Alquran berukuran besar.

"Karena ukurannya yang besar, maka untuk membacanya juga harus hati-hati, untuk membuka saja harus ada dua orang, dan kami pilih secara khusus dua orang untuk membukanya," ungkapnya.

Para pembaca juga dengan berbagai cara, ada yang berdiri, ada juga yang sambil duduk di kursi, sebab ukuran hurufnya yang besar perlu keahlian khusus untuk membacanya.

Baca Juga:Al Quran Raksasa di Cilegon Berukuran 1,81 Meter

Kontributor: Achmad Hafid Nurhabibi 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini