Intelijen Prancis Bongkar Penyamaran Enam Agen Rahasia Rusia

Kementerian Luar Negeri Prancis pada Senin (11/4) mengusir enam agen rahasia Rusia tersebut. Mereka menyamar sebagai diplomat.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 12 April 2022 | 14:52 WIB
Intelijen Prancis Bongkar Penyamaran Enam Agen Rahasia Rusia
Ilustrasi mata-mata atau agen rahasia Rusia. [Envato]

SuaraMalang.id - Badan intelijen Prancis berhasil membongkar penyamaran agen rahasia Rusia di wilayahnya. Sedikitnya ada enam mata-mata Rusia yang telah diusir otoritas setempat.

Kementerian Luar Negeri Prancis pada Senin (11/4) mengusir enam agen rahasia Rusia tersebut. Mereka menyamar sebagai diplomat.

Penyamaran mata-mata Rusia terbongkar berdasar hasil investigasi badan intelijen dan menyimpulkan mereka bekerja melawan kepentingan Prancis.

"Menyusul investigasi yang sangat panjang, Direktorat Jenderal Keamanan Dalam Negeri (DGSI) pada Minggu 10 April mengungkap operasi rahasia yang dijalani badan intelijen Rusia di wilayah kami," kata kementerian seperti diberitakan Antara, Selasa (12/4/2022).

Baca Juga:Ada Investor Palestina dan Rusia dalam IPO GoTo, Komisaris BEI: Kapitalisasi Besar

"Enam agen Rusia yang beroperasi di balik topeng diplomatik dan yang aktivitasnya terbukti bertentangan dengan kepentingan negara kami telah dinyatakan sebagai persona non grata," katanya.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin melalui media sosial Twitter berterima kasih kepada staf DGSI karena menggagalkan operasi tersebut dan ia tidak menjelaskan sifat misi tersebut.

Dengan tidak adanya duta besar Rusia di Paris, wakil duta besarnya dipanggil untuk diberi tahu alasan pengusiran tersebut, kata kemlu Prancis.

"Rusia akan merespons secara pantas," kata kantor berita TASS mengutip juru bicara kemlu Rusia Maria Zakharova.

Prancis awal April ini telah mengusir 35 diplomat Rusia sebagai bagian dari tindakan balasan Eropa yang lebih luas atas invasi Rusia di Ukraina.

Baca Juga:Ukraina Lacak Tentara Rusia Pakai Fitur Find My Apple

Meski dikritik, Presiden Emmanuel Macron berupaya untuk tetap melakukan dialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Secara berkala ia berbicara dengan Putin sebagai upaya untuk mencapai gencatan senjata di Ukraina dan untuk memulai perundingan yang kredibel antara Kiev dan Moskow.

Akan tetapi, ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir dengan pemanggilan duta besar Rusia sebanyak tiga kali, dua di antaranya dipicu oleh cuitan kedutaan Rusia yang dianggap Prancis tak dapat diterima.

Sumber: Reuters

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini