SuaraMalang.id - Bencana tanah longsor melanda Kota Malang Jawa Timur, Selasa (5/4/2022). Sejumlah enam rumah ambrol terdampak longsor, persisnya di Jalan Muharto gang V RT 05 RW 06 Kelurahan Kotalama Kecamatan Kedungkandang.
Peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 10.00 Wib, cuaca di kawasan permukiman dekat DAS Brantas tersebut cerah. Sungai Brantas pun tidak mengalami peningkatan debit.
Tiba-tiba saja enam rumah ambrol, dua rumah diantaranya rusak parah. Ruang tamu amblas.
Ketua RT 05, Moch. Kholil menjelaskan, longsor tersebut sudah diprediksi sejak dua minggu lalu.
Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Malang 5 April 2022
Kholil yang halaman rumahnya juga turut terdampak longsor tersebut menjelaskan, di sebelah barat rumahnya terdapat retakan.
"Retakan itu sudah dirasani sama warga. Kok semakin besar dan besar begitu," ujarnya.
Selama dua minggu itu, warga yang tinggal di bantaran sungai itu pun was-was. Namun tidak ada tindakan lain yang bisa dilakukan selain mengevakuasi perabotan mereka sebelum longsor terjadi.
Kholil bersama warga mencoba untuk mengurangi beban rumah dengan mencopot genteng-genteng rumah pagi tadi.
Namun, nahasnya selang beberapa menit, Kholil melihat keretakan di rumahnya semakin membesar.
Baca Juga:Jadwal Sholat dan Imsak Malang 5 April 2022
"Akhirnya saya suruh turun semua dan benar saja jam 10.00 tadi langsung longsor amblas semua," ujarnya.
Kekinian, enam keluarga di enam rumah terdampak itu tinggal menumpang di tetangganya yang aman dari longsor atau jauh dari sungai.
"Ini kalau hujan ya gak jamin gak longsor bahaya kalau ditempati," tuturnya.
Sementara itu, Kholil sebenarnya sudah mengajukan di tahun 2021 lalu untuk pembangunan plengsengan di bantaran sungai brantas di sekitar rumahnya ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
"Namun sampai saat ini belum ada tindakan. Padahal ya tahun 2017 lalu rumah saya ini ya korban longsor. Dulu ada jalan sampai empat meter sebelum sungai. Tapi karena longsor dan longsor terus, makanya habis jalannya dan sekarang rumahnya sudah kena. Maka dari itu butuh plengsengan," tutupnya.
Kontributor : Bob Bimantara Leander