Buat Mama Muda yang Memutuskan Berpuasa Ramadhan, Dokter Sarankan Ini Biar Lancar Menyusui

Bagi mama muda yang lagi menyusui bayi memang mendapat keringanan (rukhsah) untuk tidak melakukan puasa Ramadhan.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 01 April 2022 | 08:48 WIB
Buat Mama Muda yang Memutuskan Berpuasa Ramadhan, Dokter Sarankan Ini Biar Lancar Menyusui
Ilustrasi menyusui di kantor, pekerja menyusui, ASI pekerja, pumping ASI [shutterstock]

SuaraMalang.id - Bagi mama muda yang lagi menyusui bayi memang mendapat keringanan (rukhsah) untuk tidak melakukan puasa Ramadhan.

Namun bila merasa tetap ingin berpuasa, maka ada sejumlah hal yang bisa dilakukan agar puasanya lancar. Seperti disampaikan Dokter Spesialis Anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Melisa Lilisari.

"Untuk memproduksi ASI dibutuhkan sejumlah energi, didapat dari makanan yang terakhir dimakan yakni saat sahur. Ibu harus sahur," kata dia dalam sebuah konferensi pers daring, Kamis (31/03/2022).

Lebih lanjut, Melisa menjelaskan, apabila energi yang didapatkan dari makanan sahur sudah habis maka tubuh akan menggunakan energi dari cadangan lemak tubuh sehingga energi ibu untuk memproduksi ASI tetap akan berlangsung selama 12-14 jam berpuasa.

Baca Juga:6 Perbedaan Lafal Niat Puasa Ramadhan Beserta Penjelasan Lengkapnya, Jangan Keliru Baca!

Tubuh ibu akan menyesuaikan terutama jika memiliki status nutrisi baik dan tidak ada penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi dan lainnya.

Walau begitu, Melisa mengingatkan para ibu menyusui terkait rambu-rambu apa yang harus diwaspadai yakni jika berat badan ibu turun lebih dari 1 kg per minggu sehingga sebaiknya dikonsultasikan dengan dokternya apakah ada problem.

Selain itu, untuk memantau tanda akut dehidrasi, ibu bisa melihat tanda-tandanya semisal jarang buang air kecil dan air urine berwarna kuning pekat serta berbau, sakit kepala, pandangan berkunang-kunang, lemas, mual dan muntah.

"Ini gejala-gejala yang berkaitan dengan dehidrasi berat. Bila terjadi, maka ibu bisa mengasumsikan dirinya dehidrasi berat sehingga butuh cairan segera," tutur Melisa.

Terkait efek puasa terhadap si kecil, secara umum sebenarnya puasa pada ibu menyusui tidak membahayakan bayi-bayi mereka selama nutrisi dan hidrasi ibu tetap cukup semalaman.

Baca Juga:20 Ucapan Menyambut Ramadhan 2022 Bahasa Arab, Cocok Banget Dijadikan Status WA ataupun Facebook!

Menurut berbagai studi, bayi tetap bisa bertumbuh sebagaimana biasanya dengan parameter yang dinilai seperti berat badan, panjang badan dan lingkar kepala.

Namun, ibu menyusui harus melihat juga usia bayi. Bayi yang berusia dibawah enam bulan dan masih mendapatkan ASI eksklusif mungkin berbeda kebutuhannya dengan bayi diatas usia itu yang sudah mendapatkan MPASI.

"Karena itu, apabila bayi dibawah usia 6 bulan, ibunya ingin berpuasa, sebaiknya konsultasikan dulu (dengan dokter)," kata Melisa.

Selama berpuasa, ibu perlu mewaspadai sejumlah hal terkait bayi mereka antara lain pertumbuhan bayi yang dinilai secara akut dengan berat badan bayi.

Perhatikan apakah pada bayi terjadi kenaikan berat badan yang tidak optimal, malah turun atau muncul gejala akut tanda dehidrasi seperti bayi tampak tidak puas setelah selesai menyusui, jarang buang air kecil (lebih dari 6 jam sekali), popoknya tidak basah dan pekat dan bayi tampak lemas atau tidak aktif sebagaimana biasanya.

Agar hal-hal ini tak terjadi, selama Ramadhan, ibu menyusui perlu memperhatikan perhatikan nutrisi dan hidrasi saat sahur dan berbuka puasa. Usahakan sahur dan berbuka kualitas dengan asupan dan hidrasi tetap terjaga sebagaimana biasanya.

"Apa yang harus dikonsumsi saat berpuasa sebenarnya kebutuhan kalori, protein, lemak dan mineral sama saat sebelum berpuasa. Hanya mungkin plot waktu yang diutamakan saat sahur dan berbuka serta hidrasi semalaman," kata Melisa.

Asupan nurrisi yang dibutuhkan antara lain karbohdirat kompleks yang tinggi serat, cukup kalsium, tinggi protein hewani, berbagai macam buah dan sayuran untuk mendapatkan asupan vitamin dan mineral beragam dan cukup hidrasi demi menjaga status hidrasi seharian dan hindari kafein tak terkena dehidrasi.

Di sisi lain, perhatikan juga kondisi ibu seperti status nutrisi, aktivitas harian dan apakah ada penyakit yang menyertai. Kalau bisa, ibu menyusui yang berpuasa menghindari aktivitas berlebihan dan cuaca panas. ANTARA

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini