Stok Sapi Menipis Jadi Penyebab Harga Daging Sapi di Kota Malang Mulai Merangkak Naik

Harga daging sapi per kilogram di Kota Malang mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut terjadi di pedagang daging sapi di Pasar Besar Kota Malang.

Muhammad Taufiq
Senin, 07 Maret 2022 | 19:53 WIB
Stok Sapi Menipis Jadi Penyebab Harga Daging Sapi di Kota Malang Mulai Merangkak Naik
Ilustrasi daging sapi

SuaraMalang.id - Harga daging sapi per kilogram di Kota Malang mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut terjadi di pedagang daging sapi di Pasar Besar Kota Malang.

Sebelumnya, harga daging sapi sebesar Rp 120 ribu per kilogramnya, sekarang naik menjadi Rp 125 ribu. Kenaikan ini, menurut salah satu pedagang, Sumina, sudah terjadi sejak 28 Januari 2022 lalu.

Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak di pejagalan sapi. Ia paham betul sebab suaminya bekerja sebagai tukang jagal sapi.

"Karena sapi-nya mahal dan jagalnya itu kan mengalami kerugian terus kalau harganya tetap. Jadinya terpaksa dinaikkan harganya," ujar dia ditemui, Senin (7/3/2022).

Baca Juga:Waduh Harga Minyak Goreng di Cianjur Masih Diatas Rp 14 Ribu Per Kilogram

Dijelaskannya, pada 28 Januari 2022 lalu, harga daging sapi per kilogramnya berada di harga Rp 110 sampai Rp 115 ribu.

"Jadi ya terpaksa saya juga naikkan jadi Rp 125 ribu. Naik Rp 5 ribu," kata dia.

Sumina menjelaskan, harga daging sapi dari jagal itu mengalami kenaikan karena stok sapi yang disetorkan peternak sapi menipis atau mengalami penurunan.

"Kenaikan ini tergantung stok sapi. Sekarang di jagal di RPH (Rumah Potong Hewan) ini cuman ada 15 sapi. RPH biasanya pemotongan sapi perharinya 65 sampai 75 itu," ujar dia.

Sapi yang dijual oleh Sumina sendiri bukanlah sapi impor. Kebanyakan daging sapi yang diambil dari jagal adalah berasal dari peternak sapi Malang Raya.

Baca Juga:Satu per Satu Bahan Pokok Langka di Indonesia, Ketua Banggar DPR: Aneh bin Ajaib, Kayak di Negeri Dongeng Antah Berantah

"Iya dari Malang Raya saja saya ngambilnya (daging sapi) bukan impor," tutur dia.

Kenaikan harga daging sapi ini pun tidak bisa diprediksi terjadinya. Kata Sumina kenaikan itu terjadi bukan karena menjelang bulan Ramadhan atau Idul Fitri.

"Atau bulan penting lainnya. Tidak bisa ditebak kalau sapi ini. Namun yang pasti sekali naik harganya sulit turun. Pada awal saya jualan enam tahun lalu, masih Rp 90 ribu (per kilogram). Terus, sekarang ini jadi Rp 125 ribu. Naik terus kalau sapi," tuturnya.

Sementata itu, dampak dari kenaikan harga ini tidak membuat penjualan daging di lapak Sumina menurun. Katanya pemebeli di daerah Kota Malang ini tidak rutin mengkonsumsi daging sapi.

"Enggak menentu mas meskipun naik atau turun harganya itu. Kadang naik itu bisa ramai pembeli daging kayak dua hari lalu. Jadi tergantung situasi pasar saja kalau di sini," tutur dia.

Terpisah, Kepala Diskopindag Kota Malang, M Sailendra menyebut bahwa stok sapi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebenarnya aman.

Dia menyebut jika ada kenaikan harga daging sapi di Kota Malang bukan karena stok sapi yang menipis.

"Kalau daging sapi itu informasi yang kami terima dari provinsi dari bu Gubernur ketersediaannya sudah anggap mencukupi sampai lebaran. Sehingga kalau ada kenaikan harga terjadi karena daerah-daerah lain mengalami perbuhan kenaikan harga," katanya.

Kontributor : Bob Bimantara Leander

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini