Kasus Demam Berdarah di Banyuwangi Meningkat, 25 Orang Terjangkit dan 1 Orang Tewas

Selain wabah Covid-19, masyarakat di Indonesia kini juga dihadapkan pada ancaman demam berdarah dengue (DBD). Apalagi menjelang puncak musim penghujan seperti sekarang.

Muhammad Taufiq
Sabtu, 29 Januari 2022 | 19:01 WIB
Kasus Demam Berdarah di Banyuwangi Meningkat, 25 Orang Terjangkit dan 1 Orang Tewas
(Plt) Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat [Foto: Suarajatimpost]

SuaraMalang.id - Selain wabah Covid-19, masyarakat di Indonesia kini juga dihadapkan pada ancaman demam berdarah dengue (DBD). Apalagi menjelang puncak musim penghujan seperti sekarang.

Di Banyuwangi misalnya. Sepanjang Februari 2022, sebanyak 25 orang telah dilaporkan terjangkit virus yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti tersebut. Dari jumlah itu, satu orang meninggal dunia.

Seperti dijelaskan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat. Ia mengatakan kasus DBD ditemukan hampir merata di semua wilayah. Namun yang paling mendominasi adalah di kecamatan kota.

"Temuannya hampir merata di semua kecamatan di Banyuwangi namun yang paling mendominasi adalah di kota. Sementara untuk usia yang paling rentan terjangkit adalah anak-anak hingga remaja," kata Amir, seperti dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com, Sabtu (29/1/2022).

Baca Juga:'Partner In Crime', Sejoli Beraksi di Kosan, Hotel Lalu Masuk Penjara Berdua Terus Tak Terpisahkan

Amir menyebut adanya peningkatan kasus DBD disebabkan banyaknya genangan air selama musim penghujan. Hal tersebut memudahkan nyamuk aedes aegypti berkembang biak.

"Di kota banyak sekali genangan-genangan seperti penampungan air yang notebene tidak bersentuhan dengan tanah. Genangan air yang tidak bersentuhan tanah itu sangat kondusif untuk sarang nyamuk," ujar dia.

Dinas Kesehatan, kata Amir, telah menerbitkan surat edaran kepada kecamatan, desa maupun kelurahan. Surat tersebut berisi imbauan untuk kembali melakukan langkah pencegahan.

Langkah pencegahan tersebut, kata dia, mulai dari gerakan serentak 3 M (menguras, menutup penampungan air, mengubur barang-barang bekas) yang berpotensi menimbulkan genangan.

"Kalau memang memungkinkan kita akan memberikan Abate kepada masyarakat," katanya menegaskan.

Baca Juga:Gubernur Jatim Khofifah Peringatkan Puncak Omicron 22 Maret: Batuk-batuk, Pilek Langsung Kita Swab

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini