SuaraMalang.id - Asrama Haji Surabaya memutuskan menerapkan sistem karantina zonasi tertentu atau bubble dari sebelumnya berdasarkan gedung. Sistem tersebut untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 varian Omicron.
Kepala UPT Asrama Haji Sukolilo Sugianto menjelaskan, ada tiga zona pembangian dari 12 gedung Asrama Haji Surabaya.
"Masing-masing zona empat gedung. Sekarang yang terpakai ada dua," ujarnya mengutip dari timesindonesia.co.id, Selasa (25/1/2022).
Ia melanjutkan, ada 124 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menghuni dua gedung tersebut untuk karantina.
"Barusan saya melintas di pagar masuk area zona 2 yang dipakai 124 PMI relatif tertib tidak ada PMI yang berkeluyuran di sekitar kamar," ungkapnya.
Ia memastikan akan memberikan pelayanan terbaik bagi PMI yang sedang menjalani karantina di Asrama Haji Surabaya. Seperti mencukupi kebutuhan makanan serta petugas akan memberikan pendampingan.
Pihaknya juga memastikan, 124 PMI di Asrama Haji Surabaya dalam keadaan baik. Mereka akan kembali melakukan tes PCR, Kamis (27/1/202).
"Rencananya ada PCR kedua besok. Lalu persiapan sudah beres," ujarnya.
Selain sistem zonasi, sistem yang juga dirubah adalah jumlah penghuni kamar. Jika sebelumnya satu kamar diisi dua sampai empat orang penghuni, aturan terbaru hanya satu sampai dua orang per kamar.
Baca Juga:Karantina Pertanian Makassar Serahkan Puluhan Reptil Endemik Sulawesi Kepada BKSDA Sulawesi Selatan
"Masa karantina yang sebelumnnya hanya tiga hari, kini selama tujuh hari," kata Sugianto.
Kekinian, dari 129 PMI yang datang pada Sabtu (22/1/2022) lalu, hanya ada 124 PMI yang sedang menjalani karantina di Asrama Haji Surabaya. Hal tersebut karena 1 orang PMI meninggal dunia, 2 positif Covid-19 dan 2 lainnya sedang sakit.