Covid-19 Kian Merebak, Tiga Sekolah di Kota Malang Setop PTM

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan bahwa dua siswa yang terpapar Covid-19 dari klaster keluarga.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 20 Januari 2022 | 21:58 WIB
Covid-19 Kian Merebak, Tiga Sekolah di Kota Malang Setop PTM
Ilustrasi COVID-19 di Kota Malang. (pixabay.com)

SuaraMalang.id - Sejumlah tiga sekolah di Kota Malang menyetop kegiatan PTM (pembelajaran tatap muka) lantaran penularan Covid-19 atau Virus Corona kian merebak.

Ketiga sekolah yang setop PTM sementara, yakni MAN 2 Kota Malang, MIN 1 Kota Malang dan TK BA Restu. Lokasi tiga sekolah ini berdampingan di Jalan Bandung, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen.

MIN 1 Kota Malang telah menerbitkan surat edaran terkait pemberhentian PTM, terhitung mulai 20 Januari hingga 30 Januari 2022 mendatang. Edaran itu menyikapi temuan seorang siswa atau pelajar terindikasi terpapar Covid-19.

Kepala Sekolah MIN 1 Kota Malang, Suyanto mengatakan, pihaknya mengetahui siswanya positif Covid-19 pada Rabu (19/1/2022). Kemudian melaporkan temuan itu ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang.

Baca Juga:Belasan Siswa dan Guru MAN 2 Kota Malang Terkonfirmasi Positif COVID-19

 "Dua anak (yang terpapar Covid-19). Satu kelas III di MIN 1 dan satu lagi di TK BA Restu," ujar Suyanto seperti diberitakan timesindonesia.co.id, Kamis (20/1/2022).

Kekinian, MIN 1 Kota Malang bersama Dinkes setempat melakukan swab test atau tes usap antigen massal kepada kontak erat, meliputi pelajar, guru dan pegawai lainnya.

Sebab, diketahui siswa yang kini terpapar Covid-19 sempat melakukan pembelajaran sekolah pada Jumat (14/1) dan Senin (17/1) lalu.

"Langkahnya PTM 100 persen dihentikan sampai 10 hari ke depan (termasuk TK BA Restu)," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan bahwa dua siswa yang terpapar Covid-19 dari klaster keluarga.

Baca Juga:Seorang Siswa MAN 2 Malang Positif Covid-19, Terpapar Sejak Pekan Lalu

"Dua kasus ini karena klaster keluarga. Ada riwayat perjalanan dari luar Kota Malang ayahnya," kata Husnul.

Di sisi lain, total ada 50 orang yang dilakukan swab tes antigen pada Kamis (20/1). Nantinya jika terdapat pelajar yang dinyatakan reaktif maka akan melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

"Kalau dipisahkan, psikologinya tambah stres dan itu menurunkan imunitas. Jadi kita tetap sampaikan ke orang tua itu bisa di rumah, asalkan dia batasi mobilitasnya," tuturnya.

Perlu diketahui, untuk klaster sekolah di MAN 2 Kota Malang kini total ada 37 siswa dan guru yang telah dinyatakan reaktif. Secara rinci, 3 ustazah atau guru, 6 siswa laki-laki dan 28 siswi perempuan yang kini telah menjalani isolasi di isoter PSBB milik MAN 2 Kota Malang. "Sudah kita tindaklanjuti semua. Harapannya dalam waktu 14 hari sejak diambil swab sudah bisa dikategorikan sembuh," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini