Berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen, diketahui tulang paha korban kembali patah. Selain itu, pen yang terpasang juga lepas akibat benturan keras. Selanjutnya, dokter merekomendasikan agar korban kembali menjalani operasi.
“Tidak bisa segera dioperasi, karena alat yang dibutuhkan masih harus memesan terlebih dahulu. Ya akhirnya nunggu dulu selama dua mingguan,” tuturnya.
Namun, kondisi sang anak kian memburuk. Imam memutuskan merujuk ke rumah sakit lain.
Betapa kagetnya saat dokter rumah sakit rujukan menyatakan bahwa tulang paha anaknya mengalami infeksi, namun tidak sampai membusuk. Selanjutnya, dokter merekomendasikan operasi amputasi tulang.
Baca Juga:Viral video perundungan anak di pontianak, warganet : ditunggu klarifikasi minta maafnya
"Supaya infeksinya tidak kemana-mana, akhirnya pada bagian tulang atas harus dipotong 2 cm dan 2 cm di bagian tulang bawah. Total 4 cm yang dipotong," ungkap Imam.
Mirisnya, hingga saat ini orang tua pelaku perundungan tidak ada niatan baik untuk meminta maaf atau sekadar menjenguk.
Alhasil, Imam melaporkan kejadian yang menimpa anaknya tersebut ke polisi.
"Kami hanya bisa pasrah. Sepenuhnya kami serahkan kepada hukum," tegas Imam.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Licin, Iptu Dalyono membenarkan peristiwa dugaan perundungan hingga mengakibatkan korbannya amputasi tulang. Namun, pihaknya berharap agar persoalan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Alasannya terduga pelaku masih anak di bawah umur.
Baca Juga:Seorang Anak Di Pontianak Jadi Korban Perundungan, Polisi Periksa Empat Orang
"Iya Kamis sudah menerima informasi tersebut. Tadi dari keluarga korban maupun keluarga pelaku kita mediasi. Termasuk pihak sekolah juga kita hadirkan. Semoga permasalahan ini bisa diselesaikan secara baik-baik," kata Iptu Dalyono.