SuaraMalang.id - Pembunuhan sadis menghebohkan Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Suradi (80) tewas dibunuh anaknya sendiri, Hudi (40).
Peristiwa keji itu terjadi di rumah korban, pada Rabu (5/1/2022). Pelaku diduga mengidap gangguan jiwa. Tanpa ragu Hudi menganiaya pria yang membesarkannya itu menggunakan senjata tajam secara membabi buta.
"Jadi tadi kejadiannya jam 07.00. Gak ada apa-apa terus ya ramai itu. Bapak katanya dibunuh dibacok sama Hudi adik saya itu," kata kakak kandung pelaku, Sugianto (60) ditemui di lokasi kejadian, Rabu (5/1/2022).
Sugianto menjelaskan, sang ayah mengalami luka bacok pada bagian pelipis dan leher.
Baca Juga:Nenek di Blitar Babak Belur Digebuki Sang Anak, Ndilalah Si Pelaku Baru Keluar dari RSJ
"Berkali-kali di sini dan di sini (menunjukkan bagian tubuh yang terluka). Tapi paling parah di leher," tuturnya.
Ia melanjutkan, peristiwa sadis itu diketahui kakaknya, Ponimin (45). Kemudian, sang kakak berusaha menghentikan penganiayaan tersebut. Nahas, Ponimin juga jadi korban keganasan Hudi hingga terluka pada bagian pelipis.
"Dan sekarang (Ponimin) dirawat di rumah sakit, gak parah tapi," sambungnya.
Kekinian, Hudi telah diamankan kepolisian setempat. Tempat kejadian perkara telah terpasang garis polisi.
"Sudah diamankan tadi di Polsek Dampit," imbuhnya.
Baca Juga:Anggota Geng Motor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kebun Karet, Polisi Duga Hal Ini
Terpisah, paman dari pelaku, Sukirna (63) mengatakan, Hudi sudah dianggap orang dengan gangguan jiwa sejak lama. Akibatnya, Hudi ditinggal sang istri.
"Itu sampai ditinggal istrinya juga. Dia sudah punya anak sudah besar," kata dia.
Ia menambahkan, Hudi sudah beberapa kali diobati, namun tidak kunjung sembuh.
"Penyebabnya gak tahu apa, dan karena gila itu ditinggal istrinya menjadi TKI," ujarnya.
Selama ini, Hudi acap kali berteriak-teriak tak jelas di rumahnya. Bahkan, sering marah-marah.
"Tapi kalau untuk warga luar tidak pernah marah. Diam kok dia kalau di luar. Kalau tadi itu sampai bunuh mungkin lagi kumat," kata dia.
Kontributor : Bob Bimantara Leander