Viral Relawan Gunung Semeru Tak Dihargai, Justru Diolok-olok Warga Setempat

Perlakuan kurang menyenangkan dialami oleh dua orang relawan Gunung Semeru, Jawa Timur.

Muhammad Taufiq
Rabu, 05 Januari 2022 | 10:32 WIB
Viral Relawan Gunung Semeru Tak Dihargai, Justru Diolok-olok Warga Setempat
Relawan dicaci warga sekitar [Foto tangkapan layar TikTok]

SuaraMalang.id - Perlakuan kurang menyenangkan dialami oleh dua orang relawan Gunung Semeru, Jawa Timur. Kedatangan dan niat baik mereka untuk membantu serta memberi informasi justru tidak dihargai.

Bahkan mereka sempat diolok-olok oleh warga setempat. Momentum tersebut terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @adibuduts.

Dalam video terlihat dua orang relawan tengah berada di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru, tepatnya di kawasan Curah Kobokan, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.

Dua orang tersebut awalnya berniat untuk mengimbau agar warga tidak terlalu dekat dengan kawasan terdampak. Namun, seorang warga justru tidak menghargai mereka dan justru mengolok-olok.

Baca Juga:Galang Dana Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru, Chef Ini Masak Ragam Kuliner Nusantara

"Paham kita himbau, tapi anda terlambat. Diketawain sama ibu-ibu semua itu lho, diketawain anda, diketawain sama masyarakat. tahu apa anda semeru itu," ujar seorang pria dalam video.

"kita bukan sok tahu pak," ujar seorang relawan.

"kalau anda tahu getaran banjir sudah daritadi. saya juga punya relawan, relawan saya meninggal dua. kita juga terimakasih diingatkan," timpal pria tersebut lagi.

"tapi jangan terlalu deket pak yah," kata si relawan.

"sudah anda nggak usah mengingatkan, tahu apa anda soal semeru. laiya tahu apa, harusnya kan tadi menghimbau," kata pria tersebut.

Baca Juga:Seorang Pengangkut Pasir Warga Kota Batu Jadi Korban Erupsi Gunung Semeru

Dalam video, terlihat sejumlah warga berada di dekat jembatan yang menjadi lokasi aliran lahar dingin material Gunung Semeru. Mereka terdengar tertawa dan ikut mengolok-olok dua relawan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini