SuaraMalang.id - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali bergejolak. Awan panas guguran disertai kolom abu setinggi 200 meter meluncur dari puncak gunung menuju Tenggara.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, erupsi Gunung Semeru teramati pukul 12.25 WIB, Senin (3/1/2022).
"Gunung Semeru kembali menggeliat pada hari Senin pukul 12.25 WIB, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimal 25 milimeter (mm) dan durasi 1.260 detik," ujarnya seperti diberitakan Antara, Senin.
Dijelaskannya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan rekomendasi sesuai dengan level III (Siaga). Masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, persisnya di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca Juga:Menegangkan! Detik-detik Proses Evakuasi Dua Kakek Terjebak Banjir Lahar Dingin Semeru
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, sebab berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," sambungnya.
PVMBG melarang adanya aktivitas di radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Di samping itu, diimbau juga kepada masyarakat agar mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru," ujarnya
Sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan diimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaannya.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Semeru kembali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (3/1/2022) pukul 12.25 WIB. Gunung memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sudah beberapa kali meluncurkan awan panas guguran sejak pertama kali pada 4 Desember 2021 dan Gunung Semeru ditetapkan statusnya menjadi siaga atau level 3 sejak 16 Desember 2021, karena aktivitasnya meningkat.
Baca Juga:Kediri Diterjang Banjir Bandang, Lumajang Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru
"Tercatat di seismogram, amplitudo maksimum 25 mm dengan lama gempa 1.260 detik dengan jarak luncur 5 kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan," kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Nia Khaerani.