Lima Penyintas Melahirkan di Posko Pengungsian Bencana Erupsi Gunung Semeru

Masih ada 14 ibu hamil yang menunggu waktu persalinan di posko pengungsian bencana Gunung Semeru.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 20 Desember 2021 | 22:20 WIB
Lima Penyintas Melahirkan di Posko Pengungsian Bencana Erupsi Gunung Semeru
Pengungsi bencana erupsi Gunung Semeru melahirkan. --Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengunjungi salah satu bayi yang baru dilahirkan di Rumah Tunggu Ibu Melahirkan di Desa Pasirian, Kabupaten Lumajang, Minggu (19/12/2021). [ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang]

SuaraMalang.id - Sebanyak lima ibu hamil di posko pengungsian bencana erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, melahirkan bayinya. Seluruhnya menjalani persalinan dengan operasi sesar.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan kelima ibu hamil terpaksa menjalani operasi sesar lantaran belum mencapai hari perkiraan lahir (HPL).

"Hampir semua operasi sesar, mungkin karena stres, ketakutan atau bahkan trauma akibat erupsi Gunung Semeru," katanya seperti diberitakan Antara, Senin (20/12/2021).

Wabup Indah melanjutkan, salah satu bayi ada yang lahir pada hari ketiga saat ibunya berada di posko pengungsian erupsi Semeru. Padahal belum waktunya sang ibu melahirkan menurut hitungan dokter bersangkutan.

Baca Juga:Lumajang Terendam Banjir Luapan Sungai Menjangan

"Kemungkinan karena trauma atau ketakutan saat ada letusan Semeru, sehingga melahirkan di Rumah Sakit Umum (RSU) Pasirian melalui operasi sesar," ujarnya.

"Semoga ananda Ahmad Chaidar menjadi anak yang saleh dan semoga perjuangan ibunya untuk menyelamatkan dia akan menjadi pengingatnya untuk terus berbakti dan mencintai orang tuanya," tuturnya.

Ia menambahkan, masih ada 14 bumil yang diperkirakan akan melahirkan di posko pengungsian bencana awan panas guguran (APG) erupsi Gunung Semeru dalam waktu dekat.

Merespon itu, pihaknya menginstruksikan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang menyiapkan tempat yang nyaman bagi para ibu dan bayi.

"Saya meminta agar tenaga kesehatan juga membantu menghilangkan trauma pada ibu yang melahirkan, kemudian memantau kondisi ibu dan bayi setelah melahiran," katanya.

Baca Juga:Demi Temui Keluarga, Dua Orang Ini Nekat Lewati Pasir Lahar Dingin Gunung Semeru

Ia juga meminta para bidan dan tenaga medis memantau secara kontinyu kepada pengungsi yang melahirkan, sehingga dapat menjaga supaya sang ibu traumanya hilang agar air susu ibu (ASI)-nya lancar.

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini