SuaraMalang.id - Warga menanami jalan alternatif antar kecamatan di Dusun Plosokerep Desa Dengkol, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang dengan pohon pisang. Aksi tersebut sebagai bentuk protes jalan berlubang tak kunjung diperbaiki.
Berdasar pantauan SuaraMalang.id, jalan sepanjang kurang lebih 2 kilometer itu rusak parah. Sedikitnya, ada 14 pohon pisang yang ditanam di jalan berlubang tersebut.
"Ya langsung warga inisiatif menanam pohon aja sekalian daripada jeglong-jeglong bahaya juga kalau hujan. Itu sebagai bentuk protes warga," ujar salah satu warga setempat.
Terpisah, Kepala Dusun Plosokerep, Sukadi membenarkan aksi tanam pohon pisang itu merupakan inisiatif warganya sendiri.
Baca Juga:Pemkab Malang Gunakan Vaksin Johnson & Johnson untuk Lansia
"Ada empat RT yang berlubang itu. Dua minggu lalu kayaknya warga membangunnya," ujarnya, Selasa (16/11/2021)
Jalan alternatif tersebut rusak, kata Sukadi, terjadi sejak akhir 2019 lalu. Sebelumnya memang jalan tersebut sudah berlubang.
"Tapi parahnya ya 2019 lalu itu," sambungnya.
Pihak desa sebenarnya tidak tinggal diam. Kata Sukadi, pemerintah desa setempat telah meminta Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang untuk membenahi jalan tersebut sejak 2020 lalu.
"Sudah diukur mas 2020 lalu sama orang PU (Pekerjaan Umum). Tapi ya gak ada kelanjutannya. Terus 2021 kemarin juga sempat diukur dan gak ada pergerakan lagi," imbuhnya.
Baca Juga:Pembuang Bayi Malang Diburu Polisi
Sukadi pun menyebut, alasan tidak diperbaikinya jalan berlubang itu akibat refocusing anggaran untuk Covid-19.
"Katanya dialihkan dan dijanjikan 2022 dibangun lagi jalannya. Diperbaiki," kata dia.
Sementara itu, untuk penyebabnya jalan berlubang itu, Sukadi menduga karena akses jalan milik Pemkab Malang itu sering dilalui truk besar-besar.
"Ya gak kuat mas ini kan jalan alternatif. Jadi gak kuat akhirnya berlubang. Sering disini dilewati jalan berlubang," tutup dia.
Kontributor : Bob Bimantara Leander