Akhirnya pada tahun 2020 pertengahan kebun durian yang dikelola Abah Anton sendiri membuahkan hasil.
Banyak orang mencari durian di kebunnya.
"Hingga akhirnya saya tertarik untuk mengembangkan kafe di tengah kebun supaya menambah daya tarik orang," kata dia.
Alhasil, kebun Abah Anton pun kini telah menjadi kebun sekaligus kafe. Pengunjung bisa memilih durian di sekitar lahan sendiri atau dipilihkan oleh Abah Anton.
"Bisa memilih sendiri menariknya langsung melihat metiknya bagaimana. Jadi fresh from the oven," imbuhnya.
Baca Juga:Tangis Triamah, Lansia yang Viral di Panti Malang, 3 Anaknya Emoh Urus Jenazah Kalau Mati
Untuk harganya pun relatif murah mulai, yakni dari harga Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu.
"Dan rata-rata habis 500 buah per hari. Jadi membuahkan hasil selama 10 tahun saya berusaha di sini," tutur dia.
Alasan menanam durian di daerah Petungsewu sendiri, dia menjelaskan untuk menambah varian baru di desa tersebut.
Kebanyakan di desa tersebut memang warga menanam jeruk.
"Kalau saya selain saya hobi makan durian, saya juga ingin mengenalkan ke warga kalau durian makanan favorit semua lapisan ini bisa ditanam di sini," tutup dia.
Baca Juga:Nestapa Keluarga di Jember Ini 7 Bulan Tinggal di Reruntuhan Puing Akibat Gempa April Lalu
Kontributor : Bob Bimantara Leander