Mengerikan! Begini Penampakan Tumpukan Sampah di Bendungan Sengguruh Kabupaten Malang

Potret tumpukan sampah tersebut salah satunya dibagikan oleh akun instagram @fully_syafi.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 11 Oktober 2021 | 15:48 WIB
Mengerikan! Begini Penampakan Tumpukan Sampah di Bendungan Sengguruh Kabupaten Malang
Tumpukan Sampah di Bendungan Sengguruh, Kabupaten Malang. [Instagram/@fully_syafi]

SuaraMalang.id - Lembaga Ecoton menemukan sejumlah timbunan sampah di Bendungan Sengguruh, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ada berbagai macam sampah yang mencemari bendungan tersebut, baik plastik, popok, dan lainnya.

Potret tumpukan sampah tersebut salah satunya dibagikan oleh akun instagram @fully_syafi.

Dalam unggahannya, terlihat ribuan bahkan jutaan sampah memenuhi bendungan tersebut. Rata-rata merupakan sampah plastik yang sulit untuk terurai.

Tumpukan Sampah di Bendungan Sengguruh, Kabupaten Malang. [Instagram/@fully_syafi]
Tumpukan Sampah di Bendungan Sengguruh, Kabupaten Malang. [Instagram/@fully_syafi]

Sampah-sampah tersebut terlihat mulai dari di sepanjang bendungan, di tengah bendungan, dan di sekitar bendungan. Hampir setiap sudut di bendungan tersebut penuh dengan sampah.

Baca Juga:Bakar Sampah di Insinerator, Apakah Solusi Jitu Agar Sampah Enyah?

Dalam keterangan dituliskan, Direktur Ecoton Indonesia, Prigi Arisandi mengatakan pulau Jawa menjadi wilayah yang tercatat paling banyak menghasilkan sampah plastik.

Selain popok bayi, sampah yang paling banyak ditemukan adalah botol air mineral.

"Catatan kami setiap tahun ada 8 juta ton sampah plastik, 3 juta ton bisa diolah, yang lima juta ton ini yang tidak terkelola, ada yang dibuang, ditimbun, dibakar dan 2,6 juta ton ini yang dibuang ke sungai," ungkap Prigi Arisandi.

Perhatian khalayak soal limbah plastik sering tertuju ke lautan. Bukti-bukti yang baru bermunculan menunjukkan bahwa dampaknya terhadap danau dan sungai juga memprihatinkan.

Penelitian terhadap pencemaran plastik di sungai juga di lakukan oleh Ecoton di sungai Brantas. Buruknya pengelolaan sampah menimbulkan pencemaran lingkungan, terutama pencemaran Sungai Brantas. Padahal sungai ini merupakan bahan baku bagi PDAM di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto.

Baca Juga:Miris! Pesisir Pantai Talango Madura Ini 'Dihiasi' Tumpukan Sampah

Penelitian Ecoton tahun 2019, menemukan dalam air Sungai Brantas mengandung 1,47-41,32 partikel mikroplastik/liter. Mikroplastik merupakan remahan plastik yang berukuran sangat kecil. Mikroplastik terbanyak ditemukan pada hasil penelitian itu adalah bentuk fiber yang bersumber dari serat tekstil atau limbah cair.

Dilansir dari beberapa sumber, Jasa Tirta I mencatat di akhir 2019, ditemukan sedikitnya 76 titik pembuangan sampah di sempadan sungai dari Arboretum Sumber Brantas sampai Jembatan Gadang atau sekitar 46 kilometer.

Rata-rata volume sampah yang terangkat pada musim kemarau mencapai 30 meter kubik per hari.

Jumlah itu meningkat hingga 200 meter kubik per hari di musim hujan. Dalam satu tahun rata-rata volume sampah yang tertangkap di Bendungan Sengguruh bisa mencapai lebih dari 40.000 meter kubik.

Kontributor : Fisca Tanjung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini