SuaraMalang.id - Angka pengangguran di Kabupaten Jember, Jawa Timur bertambah. Pemicu utamanya karena pandemi Covid-19. Pemerintah daerah harus mengatasi persoalan ini.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020 menunjukkan tingkat pengangguran meningkat jadi 5,12 persen atau sebanyak 67.448 jiwa. Kemudian terbagi menjadi empat dampak pandemi pada penduduk usia kerja.
Rinciannya, sebanyak 14.650 orang menjadi pengangguran, sebanyak 8.080 orang menjadi bukan angkatan kerja (BAK), sebanyak 15.260 ribu orang sementara tidak bekerja, dan 132.870 ribu orang mengalami pengurangan jam kerja.
“Kami meminta bupati agar mengalokasikan anggaran pada Perubahan APBD 2021 untuk pelaksanaan program agar pengangguran terbuka bisa ditekan. Kalau pengangguran terbuka tinggi, efek dominonya akan dirasakan pada sisi keamanan dan stabilitas daerah,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Jember Ayub Junaidi mengutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Sabtu (9/10/2021).
Baca Juga:Malangnya Nenek Surami, Nekat Melompat ke Sumur Gegara Frustasi Sakit Menahun
PKB menilai masyarakat tidak terus hanya sekadar menerima bantuan.
“Tapi tidak bisa terus-menerus. Kita perlu memberikan kail bukan ikan,” kata Ayub.
PKB berharap program pembangunan infrastruktur padat karya yang melibatkan masyarakat setempat sebaga tenaga kerja bisa segera dilaksanakan.