SuaraMalang.id - Muncul COVID-19 varian baru R.1 dan masih dalam pemantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hal itu diungkap Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito.
"Saat ini varian R.1 masih tergolong varian under monitoring oleh WHO sehingga perlu ditindaklanjuti dengan monitoring lebih lanjut sebagai prinsip kehati-hatian," ujarnya mengutip dari Antara, Selasa (28/9/2021).
Terus bermunculan varian baru COVID-19 itu, lanjut dia, menunjukkan bahwa Virus Corona belum sepenuhnya hilang.
Baca Juga:Belajar dari Singapura, Indonesia Wajib Perketat Perbatasan dan Pintu Masuk Internasional
"Untuk itu sikap yang paling bijak kita lakukan ialah konsisten menjalankan protokol kesehatan di seluruh aspek kehidupan tanpa harus takut secara berlebihan," kata Wiku.
Dijelaskannya, varian R.1 pertama kali teridentifikasi oleh WHO pada bulan Januari 2021 di Jepang.
"Dan diketahui telah menyebar di beberapa wilayah di Amerika Serikat saat ini," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan memastikan kedatangan dari luar negeri diperketat guna mencegah penyebaran Covid-19, khususnya dari negara-negara yang memiliki kecenderungan penularan yang tinggi.
"Kedatangan orang asing juga kami lakukan pengetatan untuk orang dari daerah-daerah yang kita anggap punya kecenderungan tinggi atau level 4, istilah kita," katanya.
Baca Juga:Agar Tidak Meluas, Epidemiolog Sebut Varian Mu Harus Diantisipasi Sejak Dini
Ia menyebut sejumlah negara yang dinilai memiliki potensi penularan tinggi adalah Amerika Serikat dan Turki.
Luhut juga memastikan proses karantina selama delapan hari untuk mereka yang baru datang dari luar negeri tetap dilakukan. Menurut dia, hal itu dilakukan atas saran epidemiolog.(Antara)