SuaraMalang.id - Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Malang dilaporkan alami penurunan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengatakan, prosentase BOR ICU RS rujukan berada di angka 28 persen.
"Kalau IGD sekitar 16 persen dan ruang isolasi 20 persen. Jadi turunnya banyak (sejak pelaksanaan PPKM)," katanya mengutip dari TIMES Indonesia jaringan Suara.com, Senin (13/9/2021).
Dijelaskannya, ada beberapa faktor penyebab BOR Covid-19 turun. Dicontohkannya, akibat memaksimalkan keberadaan isolasi terpusat (isoter).
Baca Juga:Keren! Mahasiswa UB Malang Bikin Aplikasi Peta Digital Khusus Buat Tunanetra
"Lalu kesadaran masyarakat dalam prokes (protokol kesehatan), sehingga bisa melakukan pencegahan mandiri di masyarakat," ungkapnya.
Berikutnya, lanjut Husnul, program vaksinasi yang digelar masif.
"Karena vaksin akan melindungi kita manakala kita terpapar, sehingga kita tidak mudah sakit. Jadi tidak butuh perawatan di rumah sakit, ini yang menyebabkan BOR bisa turun," jelasnya.
Sejumlah catatan baik penanganan Covid-19 tersebut diharapkan PPKM Kota Malang turun level, dari level 3 ke level 2.
Sebelumnya, Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito saat mengunjungi Kota Malang telah menargetkan kepada seluruh daerah se Malang Raya untuk bisa bersama-sama berada di Level 1. Terlebih, saat ini Kabupaten Malang pun telah masuk pada PPKM Level 2 dan yang masih berada di Level 3 adalah Kota Malang dan Kota Batu.
Baca Juga:Ibu di Malang Ini Tawarkan Jasa Setrika Keliling, Langsung Diserbu Warganet