SuaraMalang.id - Nikoli, perusahaan yang menaungi Sudoku mengabarkan Maki Kaji meninggal dunia. Sang pencipta permainan Sudoku telah pergi untuk selamanya.
"Maki Kaji, yang menyebarkan cinta teka-teki di dunia sebagai 'Godfather of Sudoku,' meninggal dunia pada 10 Agustus 2021 pukul 22:54 di rumahnya di Tokyo," tulis pihak Nikoli, mengutip dari TIMES Indonesia, Rabu (18/8/2021).
Diketahui, Maki Kaji meninggal dunia pada usianya yang ke-69 tahun lantaran kanker saluran empedu.
"Kaji datang dengan nama Sudoku dan dicintai oleh penggemar puzzle dari seluruh dunia. Kami berterima kasih dari lubuk hati kami atas dedikasi yang telah Anda tunjukkan sepanjang hidup," sambungnya.
Baca Juga:Sinopsis Squid Game, Drama Korea Terbaru Netflix
Dilansir People, Rabu (18/8/202), Maki Kaji diketahui berhenti kuliah pada tahun 1980-an dan meluncurkan majalah teka-teki pertama di Jepang melalui perusahaan Nikoli. Beberapa tahun setelah debut majalah itu, Maki melihat permainan puzzle berbasis angka unik yang disebut "Number Place" yang dibuat oleh arsitek Amerika Howards Garns.
Maki pun kala itu ingin menampilkan permainan serupa di majalahnya. Namun, dia ingin membuat permainan tersebut dengan nama Jepang.
Pria kelahiran Saporo, 1951 ini menamai versi permainannya dengan "Suji-wa-Dokushin-ni-Kagiru," yang diterjemahkan menjadi "Angka harus lajang, bujangan,".
Sayangnya, nama ini tidak menjadi hits. Kemudian, Maki pun menggagas nama baru untuk permainannya yaitu "Sudoku".
Sejak itu, Sudoku kian populer, permainan yang melibatkan penempatan angka 1 hingga 9 di setiap baris, kolom, dan kotak dari kisi 9 kali 9 - telah menyebar ke seluruh dunia. Turnamen berlangsung di seluruh dunia dan diperkirakan jutaan memainkan versi permainan setiap hari.
Baca Juga:Game Jadul GTA di PS2 Akan Diperbarui, Bisa Dimainkan di Smatphone
Meski permainan ini memiliki banyak penggemar, puzzle angka ini tidak langsung meledak selama bertahun-tahun sampai pada 2004 lalu. Namun, Maki Kaji tidak menerima keuntungan finansial dari keberhasilan Sudoku. Sebab, menurutnya, kekayaan bukanlah tujuan utama ketika meluncurkan permainan teka-teki ini.