Banjir Besar Menerjang Turki, 44 Korban Dilaporkan Tewas

Mengutip Antara, tim penyelamat telah dikerahkan melakukan pencarian korban di sejumlah gedung yang porak-poranda dihantam banjir, pada Sabtu (14/8/2021) waktu setempat.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Minggu, 15 Agustus 2021 | 06:00 WIB
Banjir Besar Menerjang Turki, 44 Korban Dilaporkan Tewas
Sebuah kendaraan roda empat terlihat di antara puing-puing setelah banjir bandang melanda sejumlah kota di wilayah Laut Hitam Turki, di kota Bozkurt, di provinsi Kastamonu, Turki, Sabtu (14/8/2021). [ANTARA FOTO/Reuters-Bulent Ustahp]

SuaraMalang.id - Banjir besar melanda Turki. Tercatat ada 44 korban jiwa akibat bencana alam terburuk dalam beberapa tahun terakhir tersebut.

Mengutip Antara, tim penyelamat telah dikerahkan melakukan pencarian korban di sejumlah gedung yang porak-poranda dihantam banjir, pada Sabtu (14/8/2021) waktu setempat.

Sedikitnya 44 orang telah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di bagian utara Wilayah Laut Hitam. Banjir kali ini merupakan bencana alam kedua yang melanda Turki, sepanjang Agustus 2021.

Tayangan video dari drone milik Reuters menampilkan kerusakan parah di kota Bozkurt, Laut Hitam yang dihantam banjir. Tampak sejumlah tim penyelamat sedang berupaya mencari korban di sejumlah bangunan yang hancur.

Baca Juga:Jepang Bersiap Hadapi Ancaman Banjir dengan Risiko Paling Tinggi di Hiroshima

Korban yang ditemukan, rinciannya sejumlah 36 orang korban tewas di Kastamonu yang meliputi Bozkurt. Kemudian, sejumlah tujuh korban meninggal lainnya ditemukan di kawasan Sinop dan satu korban di Bartin. Data tersebut berdasar pernyataan resmi AFAD atau Direktorat Penanggulangan Darurat dan Bencana, otoritas setempat.

Kemudian, pada salah satu gedung yang runtuh di tepi sungai yang meluap diyakini masih ada 10 orang korban yang tertimbun. Aliran sungai yang deras tampak telah menyeret pondasi sejumlah bangunan apartemen.

Tampak sejumlah kerabat korban hilang yang cemas telah berkumpul di sekitar dan mencari kabar.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Tak ada listrik. Ponsel mati. Tak ada sinyal. Anda tak bisa mendapat kabar dari siapa pun," kata Ilyas Kabalik, warga setempat berusia 42 tahun.

"Kami tak tahu apakah air meningkat atau tidak, apakah membanjiri gedung atau tidak. Kami hanya menunggu, seperti ini. Istri dan anak kami panik. Ketika matahari muncul pagi hari, kami melihat banyak polisi. Mereka menjemput kami dari gedung dan membawa kami ke sebuah pom bensin," ujarnya.

Baca Juga:Diguyur Hujan Lagi, 21 Titik di Samarinda Alami Genangan dan Banjir

Di sekitar Kalabalik, sejumlah warga lainnya saling bertanya apakah ada yang sudah mendapat kabar tentang orang yang hilang.

"Anak bibi saya ada di sana. Bibi saya hilang. Suaminya hilang. Cucu kembarnya hilang. Istri pengelola gedung hilang bersama dua anaknya," kata Kalabalik.

Banjir tersebut menimbulkan kekacauan di provinsi-provinsi utara tak lama setelah pihak berwenang mengumumkan kebakaran hutan yang terjadi selama dua pekan di wilayah pesisir selatan telah dikendalikan.

Hujan dengan curah air sekitar 45 sentimeter melanda sebuah desa dekat Bozkurt selama tiga hari.

Guyuran air deras menyeret mobil dan tumpukan puing di sepanjang jalan, menghancurkan jembatan, menutup jalan dan memutus aliran listrik bagi ratusan warga desa, persisnya di Bozkurt terletak di sebuah lembah di pinggir sungai Ezine di provinsi Kastamonu, yang berjarak 2,5 kilometer dari Laut Hitam.

Sumber: Reuters

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini