SuaraMalang.id - Angka kesembuhan Covid-19 di Kota Malang bertambah 17 pasien sembuh, per 23 Juli 2021. Terakumulasi 6.546 pasien sembuh sepanjang pandemi Virus Corona.
Terus bertambahnya kesembuhan tidak lepas dari peran pasien yang tetap semangat untuk sembuh dari paparan Covid-19. Berikut ini sejumlah kisah dan tips sembuh Covid-19 dari para penyintas di Kota Malang.
Salah satu penyintas Covid-19, Harto Sutiyo mengatakan, tak kendor untuk terus berjuang sembuh dengan menguatkan imun dan iman saat menjalani isolasi mandiri (isoman).
“Awalnya anak saya yang terpapar Covid-19, kemudian istri saya dan saya pun ikut terpapar. Akhirnya kami melakukan isoman,” ujar warga Kelurahan Bakalan Krajan ini.
Baca Juga:Ada yang Tolak Penginapan Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid, Wali Kota Malang: Ini Kan Lucu
Selama isoman, lanjut dia, tertib dan disiplin mengonsumsi obat-obatan dari dokter. Kemudian obat herbal dari empon-empon atau rempah-rempah dan madu.
Jika mengalami sesak napas, Ia mencoba mengatasi dengan menghirup minyak kayu putih dan minyak angin. Selain itu, dia juga rutin berjemur pada pukul 09.00-10.30.
Harto Sutiyo juga makan secara teratur dan cukup, supaya imun meningkat. Jika imun naik, maka proses kesembuhan kian cepat. Pikiran juga tidak boleh terlalu stres. Sehingga sangat dianjurkan selalu berdoa dan berpikir positif untuk sembuh.
“Setelah menjalani isoman, Alhamdulillah saat ini saya sudah fit dan negatif Covid-19. Semoga kita semua dikasih kesehatan, panjang umur, dan terhindar dari segala penyakit. Selalu berdoa kepada Tuhan, semoga Tuhan selalu melindungi kita,” pungkasnya.
Sementara, penyintas Mutho' Shobiri mengatakan, saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang, cara agar daya tahan tubuhnya meningkat yakni rajin mengonsumsi vitamin dan meminum obat dari dokter.
Baca Juga:Info Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 Gratis Hari Ini untuk Warga Kabupaten Malang
“Saya menerapkan pola hidup sehat serta makan makanan yang bergizi. Walaupun pada waktu itu indra perasa dan penciuman saya hilang, saya juga berjemur di pagi hari,” tuturnya.
Pesan positif yang ingin ia sampaikan adalah agar orang yang saat ini sedang berjuang melawan Covid-19 tetap semangat dan optimis. Sekretaris Lurah Bandulan ini mengimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan serta selalu berdoa kepada Tuhan agar tetap diberi kesehatan dan kesembuhan. Setelah berjuang melawan Covid-19, saat ini ia telah dinyatakan sembuh atau negatif Covid-19 dan kembali beraktivitas.
Penyintas Covid-19, Erwin Mulyo menuturkan, bahwa salah satu obat Covid-19 yang mujarab adalah diri sendiri. Karena yang sangat perlu dilakukan adalah menjaga semangat diri untuk berjuang melawan Covid-19. Jika ada pasien yang mulai tidak semangat, maka tugas yang lainnya memberi semangat. Artinya sama-sama saling menguatkan dan menyemangati.
“Tetap semangat dan tetap berikhtiar serta berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kesembuhan dan keselamatan. Bagi yang dirawat di rumah sakit tetap berjuang dan semangat sembuh. Karena obat dari Covid-19 salah satunya dari diri kita sendiri. Mari selalu menerapkan protokol kesehatan,” ungkap warga Kelurahan Dinoyo ini.
Erwin Mulyo menambahkan, para tenaga kesehatan yang menjalankan tugas di garda terdepan selama pandemi ini juga selalu memberikan semangat. Hal itu dilakukannya untuk memulihkan kondisi pasien Covid-19 agar segera pulih.
“Menjaga pikiran tetap positif menjadi hal yang penting dalam proses sembuh dari Covid-19. Karena pikiran akan memengaruhi kondisi mental dan psikis, sehingga naik atau turunnya imun tergantung dari pikiran,” sambungnya.
Dalam hal penanganan trauma healing bagi pasien Covid-19, Forkopimda Kota Malang membuat program Satgas Malang Raya Trauma Healing (Sama Ramah) yang diresmikan oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji beberapa waktu lalu. Selain itu, Pemkot Malang sedang bergerak cepat mendistribusikan bantuan serta percepatan vaksinasi.
Wali Kota Sutiaji juga selalu memberikan semangat dengan menyambangi warga yang melakukan isoman. Dia datang dengan membawa bantuan dan memberikan motivasi agar warga yang terinfeksi Covid-19 segera sehat dan negatif dari Covid-19. Sutiaji juga mengimbau kepada warga yang isoman agar selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Sambang ini menjadi salah satu upaya penyembuhan trauma (trauma healing) bagi penderita Covid-19. Pengalaman saya pribadi saat menjalani isoman memiliki muatan emosi yang masuk ke memori dan dapat meninggalkan dampak psikologis, apalagi jika yang mengalami anak-anak,” imbuh Wali Kota Sutiaji.
Sutiaji juga meninjau dan memberikan trauma healing kepada anak-anak yang isoman tanpa orang tua di Perumahan Puskopad, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kamis (15/7/2021) lalu.
“Ayo, nak, semangat! Supaya cepat sehat,” ujar Sutiaji.
Sementara itu, Sutiaji juga memberikan apresiasi positif atas kepedulian dan tindakan masyarakat dalam membantu warga isoman. Di mana para warga saat ini rajin memberikan bantuan makanan siap saji kepada warga isoman.
“Hal ini timbul dan tumbuh dari masyarakat sendiri, inilah yang nilai kegotongroyongan yang tinggi. Memang dalam masa Covid-19 ini harus gotong royong,” tutupnya.