SuaraMalang.id - Ada hal menarik yang terjadi di turnamen tenis bergengsi Wimbledon 2021. Para penonton memberikan standing ovation kepada salah satu ilmuwan Inggris Dame Sarah Gilbert yang menjadi otak terciptanya vaksin Covid-19, yakni AstraZeneca.
Sarah Gilbert hadir di hari pertama Wimbledon 2021 pada 28 Juni. Dia termasuk salah satu penonton spesial yang diundang untuk menyaksikan pertandingan Wimbledon.
Panitia Wimbledon memang menyediakan 100 tiket harian untuk sosok yang berjasa selama pandemi Covid-19. Mereka ditempatkan di tempat terbaik, Centre Court dan Court One.
Uniknya, fokus perhatian penonton baik yang ada di dalam stadion dan yang ada di luar stadion tertuju pada posisi duduk perempuan pirang yang mengenakan blazer merah dengan atasan putih dan berkaca mata. Ya, dia adalah Dame Sarah Gilbert.
Baca Juga:Terharu, Penemu Vaksin AstraZeneca Dapat Standing Ovation di Wimbledon
Bahkan, di luar stadion tenis itu para penonton membentangkan spanduk bertuliskan ucapan terimakasih kepada Gilbert dan timnya.
Pembawa acara pertandingan pun mengumumkan bila dia adalah salah satu orang yang saat ini sangat berjasa bagi dunia, khususnya arena pertandingan tenis Wimbledon sehingga kali ini tetap bisa disaksikan seperti sedia kala.
Tak heran, ketika nama Dame Sarah Gilbert disebut, sorak sorai tepuk tangan langsung membahana. Tak peduli penonton kelas VVIP yang berada di kotak khusus (tempat anggota kerajaan Inggris), atau penonton biasa yang duduk di tribun, semua memberikan penghormatan sembari berdiri dan bertepuk tangan. Arena Center Court stadion tenis Wimbledon saat itu pun benar-benar untuk Gilbert. Video tentang suasana itu pun langsung viral di media sosial.
Uniknya, ekspresi Gilbert ketika tertangkap kamera terlihat biasa saja. Dia hanya tersenyum simpul dengan ekspresi tubuh dan mimik wajah yang sederhana. Pemandangan langka ini langsung membuat banyak hati orang menjadi luluh kepadanya. Gilbert sama sekali tak menunjukkan kesan jumawa sebagai pahlawan perempuan atau aneka soal bentuk pencitraan lain.
Sebagai informasi, Gilbert memimpin perlombaan untuk mengembangkan vaksin virus corona.
Baca Juga:Orang Vaksinasi AstraZeneca 3 Kali Lebih Mungkin Berisiko Terinfeksi Virus Corona?
Timnya di Universitas Oxford - yang bermitra dengan perusahaan farmasi multinasional Inggris-Swedia, AstraZeneca - telah melakukan uji coba terhadap 1.077 orang.
Dia terkenal di antara koleganya, sebagai salah satu ahli vaksin terkemuka di dunia.
Ia telah menghabiskan lebih dari dua dekade di laboratorium untuk melakukan penelitian, memproduksi vaksin, dan mendapatkan dana untuk proyek-proyek masa depan.
Kontributor: Fisca Tanjung