Setelah Klaster Ziarah Walisongo, Kini Klaster Pemakaman Ancam Banyuwangi

Angka kasus Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi masih tinggi. Beberapa waktu lalu satu pasien klaster ziarah wali songo di Kecamatan Blimbingsari meninggal dunia.

Muhammad Taufiq
Senin, 28 Juni 2021 | 18:07 WIB
Setelah Klaster Ziarah Walisongo, Kini Klaster Pemakaman Ancam Banyuwangi
Pemakaman jenazah pasien Covid-19 [Foto: Timesindonesia]

Indikasi Muncul Klaster Pemakaman

Per hari ini, dilaporkan ada sebanyak 26 warga Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo yang memiliki hasil positif rapid antigen. Keseluruhan merupakan warga yang melakukan kontak erat dengan salah satu pasien Covid-19 di satu lokasi pemakaman.

"Total ada 26 warga yang dilakukan pemeriksaan awal, semuanya positif rapid antigen. Tapi belum terkonfirmasi hasil PCR karena perlu waktu prosesnya. Mungkin besok sudah keluar hasilnya," kata Kepala Pukesmas Kebondalem, Muhammad Hamimi.

Saat ini, pihak Satgas Kecamatan setempat masih melakukan upaya penelusuran yang diduga menjadi sumber penularan. Diduga kuat, 26 warga yang terkonfirmasi positif hasil rapid antigen tersebut bersumber dari pemakaman.

Baca Juga:Viral! Peserta Vaksinasi Covid-19 di Banyuwangi Berjubel hingga Jebol Pagar

"Jadi awalnya ada keluarga yang meninggal, setelah itu kok ada yang sakit. Sehingga langsung kita tracing dan ketemu jumlah itu. Mungkin pas waktu proses pemakaman itu bisa saja terjadi, tapi ini masih dugaan," katanya.

Pihaknya menduga, indikator klaster pemakaman dari Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini, bermula dari klaster keluarga di lingkungan Kecamatan setempat. Di Banyuwangi, selain klaster ziarah Walisongo masih terdapat 9 klaster lain yang masih aktif menyumbangkan angka Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini