"Saat otopsi sudah mengenakan sarung tangan karet tapi gak tahu kok masih bisa terpapar," ujarnya,
Sadar risiko penyakit kulit karena barusan menyentuh ternak mati tak wajar, Agung segera memeriksakan diri ke puskesmas. Apalagi Agung juga mengaku merasakan demam dan mual pada hari kedua.
Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, Agung lalu memeriksakan kondisi ini ke petugas kesehatan. Terdapat lima warga yang juga menunjukkan gejala seperti Agung. Mereka kemudian diberi obat berupa salep dan antibody.
"Alhamdulillah ini sudah mengering dan tidak demam lagi, katanya kalau tidak diberi obat luka akan lebih besar lagi," tuturnya.
Baca Juga:Masuk Zona Rawan Tsunami, Warga Kabupaten Blitar Diimbau Menyiapkan Tas Siaga Bencana
Agung mengaku kondisinya cepat membaik karena gejala antraks yang dia alami cepat ditangani. Ia juga rutin merawat luka dengan memberi salep serta obat telan sesuai resep dokter.
(ANTARA)
- 1
- 2