Mendikbud Nadiem Makarim Janji Merevisi Kamus Sejarah Melibatkan NU

Menteri Nadiem melakukan pertemuan terkait polemik Kamus Sejarah di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2021).

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 22 April 2021 | 18:49 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim Janji Merevisi Kamus Sejarah Melibatkan NU
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyampaikan tanggapan tentang rekomendasi Panitia Kerja (Panja) Pembelajaran Jarak Jauh dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020). [ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari]

SuaraMalang.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berjanji merevisi Kamus Sejarah Indonesia, pasca polemik hilangnya nama pendiri NU (Nahdlatul Ulama) KH Hasyim Asyari.

Hal itu diungkap Menteri Nadiem usai melakukan pertemuan di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2021).

Nadiem menjelaskan, kamus Sejarah Indonesia Jilid I disusun saat dirinya belum menjabat menteri, persisnya pada 2017 lalu. Meski demikian, Ia berjanji akan segera membentuk tim khusus untuk merevisi kamus tersebut. Tim itu juga bakal melibatkan banyak pihak, termasuk dari NU.

"Ada berbagai macam isu, bukan hanya dari pihak NU, tapi kita sudah menemukan banyak ketidaklengkapan yang akan kita segerakan untuk merevisi kamus sejarah ini," kata Nadiem yang juga disaksikan Putri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid.

Baca Juga:Sowan ke PBNU, Menteri Nadiem Minta Maaf dan Janji Revisi Kamus Sejarah

Seperti diberitakan, NU memprotes Kemendikbud lantaran nama KH Hasyim Asy'ari hilang dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I Nation Formation (1900-1950) yang ada di website rumahbelajar.id.

Sementara, Sekjen PBNU KH Ahmad Helmy Faishal Zaini mengatakan, PBNU telah menyampaikan kritik, saran dan masukan yang luas kepada Menteri Nadiem terkait sejarah Indonesia. 

"Bahwa sejarah berdirinya Indonesia itu tidak lepas dari peran besar kiai NU dalam konteks merintis bangsa," katanya usai pertemuan.

Ia melanjutkan, PBNU juga menyerahkan dokumen resmi milik NU.

"Intinya adalah Menteri akan menyusun tim untuk merevisi total , dan PBNU telah mengutus perwakilan yang akan ikut memberikan masukan-masukan," sambungnya.

Baca Juga:Profil Hilmar Farid yang Jadi Perbincangan Soal Kamus Sejarah Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini