Pasca Bentrok, Begini Sikap PSHT dan Pagar Nusa Kabupaten Jember

Insiden perkelahian sejumlah siswa Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan Pagar Nusa di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember diduga dipicu kesalahpahaman.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 20 April 2021 | 15:54 WIB
Pasca Bentrok, Begini Sikap PSHT dan Pagar Nusa Kabupaten Jember
Ilustrasi. bentrok PSHT dan Pagar Nusa Kabupaten Jember. (Shutterstock).

SuaraMalang.id - Insiden perkelahian sejumlah siswa Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan Pagar Nusa di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember diduga dipicu kesalahpahaman.

Kedua perguruan silat ini telah menyampaikan sikapnya terkait insiden bentrok pada Sabtu (17/4/2021) malam.

Ketua Cabang PSHT Jember, H. Jono Wasinudin menganggap insiden tersebut dipicu kesalahpahaman.

"Kami menduga hanya terjadi salah paham. Artinya, kejadian itu tidak perlu diperpanjang. Usia muda, biasanya mudah terpancing emosinya," ujarnya, dikutip dari Suaraindonesia.co.id jaringan Suara.com, Selasa (20/4/2021).

Baca Juga:Akun Medsos Twitter dan Instagram Unej Diretas, Pihak Kampus Lapor Dikti

Pagar Nusa Jember, lanjut dia, menyerahkan sepenuhnya perkara tersebut kepada pihak kepolisian.

"Kami yakin, pihak kepolisian akan menyelesaikan pesoalan itu dengan profesional. Jangan sampai ada mengerahkan massa ke Bangsalsari," sambungnya.

Ia kembali mengimbau, agar seluruh warga PSHT Kabupaten Jember tetap bisa menjaga kondusifitas.

"Dulur-dulur, mohon untuk saling menghormati dan jangan sampai terprovokasi oleh pihak - pihak yang tidak bertanggungjawab," pintanya.

Ia menambahkan, agar pada bulan puasa Ramadhan ini masyarakat tetap saling menjaga kerukunan.

Baca Juga:Warung Kasih Umat Katolik Jember Gratiskan Menu Buka Puasa Ramadhan

"Ini bulan puasa semua harus bisa menahan diri. Kita sesama saudara. Terkait persoalan Bangsalsari, kita percayakan semua pada aparat hukum tidak perlu diperpanjang," pungkasnya.

Sementara, Ketua Cabang Pagar Nusa Jember Fathor Rozi mengaku dirinya masih menjalin komunikasi yang baik dengan Ketua PSHT Cabang Jember H. Jono Wasinudin.

Pihaknya juga sepakat, bahwa persoalan di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember akan diserahkan kepada aparat hukum.

"Saya pribadi masih kontak sama H. Jono komunikasi kami masih baik. Biarkan penegak hukum yang memprosesnya," ujarnya.

Pasca peristiwa bentrok itu, lanjut dia, diharapkan dapat kembali mempererat tali persaudaraan.

"Persaudaraan sesama agama, ukhuwah wathoniah ini yang harus diperkuat.  Diakui atau tidak PSHT Jember mayoritas santri dan banyak dari Nahdlatul Ulama (NU), ini yang membuat saya juga pusing," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini