Namun, jika pembelajaran tatap muka memang diterapkan di sekolah karena tuntutan masyarakat yang tinggi, maka IDI meminta pemerintah meningkatkan tracing, testing, dan treatment.
“Kita jangan ragu dalam hal tracing. Kalau uji coba (pembelajaran tatap muka) disiapkan, maka kita harus menyiapkan tracing jika ada kasus positif di sekolah tersebut,” katanya.
Pemerintah, lanjut dia, sebaiknya tidak ragu-ragu menggelar tracing.
“Sehingga kita benar-benar tahu bahwa persentasenya (positivity rate) memang rendah atau tidak,” imbuhnya.
Baca Juga:Duh, Guru Sekolah Korban Ikut Intimidasi Kasus Pelecehan Seksual Dosen Unej