"Visum sudah dilakukan, penyidikan masih berjalan. Infonya terduga pelaku adalah dosen FISIP Unej akan diperiksa polisi besok Kamis (07/04)," ujarnya.
Kronologis kasus
Kasus ini terungkap setelah ibu korban menaruh curiga atas postingan di akun medsos sang putri. Saat dikonfirmasi di Rumah Aman Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), ibu korban yang enggan disebutkan namanya itu, menceritakan kronologis kejadian apa yang dialami anaknya.
"Anak pertama (korban) saya ikut dengan bapaknya, anak kedua ikut saya di Jakarta. Nah tanpa sepengetahuan saya, korban ini dititipkan ke terduga pelaku ini, ya masih pamannya dan bekerja sebagai dosen FISIP Unej," ujar ibu korban.
Baca Juga:Modus Ajak ke Rumah Nenek, Ayah di Tabalong Cabuli Anak Tiri
Kejadian pelecehan seksual itu terjadi di rumah terduga pelaku ketika rumah sedang sepi. Peristiwa tersebut terjadi sebanyak dua kali.
"Peristiwa pertama terjadi pada akhir Februari 2021 lalu. Terduga pelaku mengulanginya lagi pada 26 Maret 2021 lalu. Modus yang digunakan adalah menyebut keponakannya itu, ya anak perempuan saya itu, sedang terkena kanker payudara," ujarnya.
Diceritakan oleh putrinya, terduga pelaku menyodorkan jurnal kepada anaknya, tentang ciri-ciri atau tanda-tanda penyakit kanker payudara.
"Jurnal itu ditunjukkan kepada anak saya dan menyebut anak saya kena kanker payudara. Dia mengaku bisa melakukan terapi kepada anak saya," katanya.
Namun, katanya, korban yang juga masih pelajar SMA kelas XI itu tidak langsung percaya. Akan tetapi, terduga pelaku yang masih pamannya itu tetap memaksa memegang tubuh korban.
Baca Juga:Dukun Cabul yang Perdaya ABG Beraksi 10 Kali Saat Mandi Kembang
Sebagai dalih untuk melakukan pemeriksaan ataupun terapi penyembuhan. "Saat itu, tantenya (istri terduga pelaku) sedang pergi mengajar," ungkapnya.
Kemudian pada peristiwa kedua, korban yang merasa tidak nyaman dengan perlakuan pamannya itu merekam kejadian dugaan pencabulan itu melalui audio suara.
"Entah bagaimana, anak saya ada keberanian untuk merekamnya," ucapnya. Sehingga diketahui tindakan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan pelaku itu.
Selanjutnya, kata ibu korban, usai peristiwa tindak dugaan pencabulan itu. Putrinya membuat sejumlah unggahan instastory di akun Instagramnya. Isinya, seruan masyarakat untuk berani melawan kekerasan seksual.
"Dari InstaStory itu, saya langsung menghubungi putri saya. Selama ini saya sering mengecek unggahan apapun di medsos putri saya. Apalagi putri saya ini tinggal terpisah dengan saya," katanya.
Selanjutnya karena kecurigaan itu, ibu korban pun meminta konfirmasi pada putrinya. Terungkap, jika korban menjadi korban dugaan tindakan pencabulan yang dilalukan oleh pamannya itu.