SuaraMalang.id - Sejumlah 85 anak berkebutuhan khusus (ABK) Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur Kota menjalani isolasi mandiri, menyusul hasil positif reaktif tes swab antigen.
Sebelumnya diberitakan, total ada 170 penghuni panti menunjukkan hasil reaktif dari tes swab antigen. Selain ABK, pengasuh dan mahasiswa magang atau PKL juga dilaporkan reaktif Covid-19.
Rencana awal, Satgas Covid-19 Pemkot Malang mengevakuasi seluruh penghuni panti ke Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard karena lebih memadai untuk perawatan. Namun, lantaran ABK memerlukan perlakuan khusus, maka tak jadi dilakukan.
"Ya soalnya mereka berkubutuhan khusus tidak bisa disamakan dengan yang lain. Ada yang harus pakai kursi roda," kata dia seusai meninjau Yayasan Bhakti Luhur, Rabu (3/3/2021).
Baca Juga:Heboh Penembakan Gus Idris Malang, Polda Jatim: Itu Hoaks
Berdasarkan berbagai pertimbangan khusus tersebut, maka ABK penghuni panti melakukan isolasi mandiri di gedung milik Yayasan Bhakti Luhur.
"Jadi lebih baik pengasuhnya yang lebih tau. Tapi tetap dengan protokol kesehatan. Nanti kalau ada kesulitan tinggal minta bantuan melalui vidcon (video conference)," kata dia.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif menambahkan, meski tidak jadi dipindah, penghuni panti akan tetap mendapatkan suplai makanan dan nutrisi dari pemerintah.
"Jadi untuk makanan dan nustrisi semua aman. Dan di sini juga sudah ada lapangannya lengkap," tutur dia.
Husnul melanjutkan, penghuni Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur yang telah diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 ada 8 orang.
Baca Juga:Weladalah! Gempar Video Gus Idris Malang Ditembak Cuma Demi Konten YouTube
"Sementara sisanya itu (162) positif tes swab antigen. Dan 16 orang sudah kami pindah ke RS Lapangan Idjen Boulevard," tutup dia.
Kontributor : Bob Bimantara Leander