Gunung Raung Semburkan Abu 1000 Meter, Bandara Banyuwangi Ditutup Lagi

Gunung Raung kembali menyemburkan abu vulkanik. Kali ini tinggi semburannya mencapai 1000 meter ke arah timur dan tenggara, Jumat (19/02/2021).

Muhammad Taufiq
Jum'at, 19 Februari 2021 | 16:42 WIB
Gunung Raung Semburkan Abu 1000 Meter, Bandara Banyuwangi Ditutup Lagi
Penumpang keluar dari pesawat di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (16/5). [ANTARA FOTO/Budi Candra Setya]

SuaraMalang.id - Gunung Raung kembali menyemburkan abu vulkanik. Kali ini tinggi semburannya mencapai 1000 meter ke arah timur dan tenggara, Jumat (19/02/2021).

Karena Gunung Raung erupsi ini kemudian membuat otoritas Bandara Banyuwngi membuat kebijakan menutup sementara penerbangan dari dan ke sana.

Penutupan sementara itu dilakukan setelah dikeluarkannya NOTAM B0257/21 oleh otoritas bandara wilayah III Surabaya. Penutupan dilakukan pada pukul 10.33 WIB hingga 14.00 WIB. Kemudian diperpanjang hingga akhir operasional bandara nanti.

Seperti ditegaskan Eksekutif General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II KC Bandara Banyuwangi, Cin Asmoro. Menurut dia, sesuai hasil observasi rutin ditemukan sebaran abu di sekitar Bandara Banyuwangi.

Baca Juga:Malam Tadi Gunung Raung Kembali Erupsi Disertai Gempa Dua Kali

"Kita tutup sementara bandara Banyuwangi karena imbas abu vulkanik erupsi Gunung Raung," kata Cin Asmoro, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com.

Penutupan sementara Bandara Banyuwangi ini dilakukan setelah observasi dengan paper test, serta dari data dari AirNav serta BMKG Banyuwangi yang menunjukkan adanya abu vulkanik di sekitar bandara.

"Kita lakukan observasi rutin dan ditemukan abu vulkanik tipis yang masuk wilayah penerbangan Bandara Banyuwangi. Sesuai data, abu vulkanik ke Timur atau ke arah Bandara," ujarnya.

Imbas dari penutupan sementara Bandara Banyuwangi karena abu vulkanik, sejumlah penerbangan di sejumlah daerah dibatalkan. Diantaranya penerbangan dari maskapai Batik Air dan Citilink.

"Pembatalan penerbangan untuk sementara ada 4 penerbangan. Batik Air, Cengkareng-Banyuwangi PP dan juga ada Citilink jurusan Banyuwangi-Denpasar-Surabaya," katanya.

Baca Juga:Mengintip Ratusan Patung Penari Gandrung Mandi Usai Hujan Abu Gunung Raung

Sementara itu, data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung mengamati adanya awan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang dan tinggi 1000 m di atas puncak kawah. Asap atau abu tidak menerus, mengarah ke Timur.

Untuk kegempaan, Tektonik Lokal terjadi 1 kali dengan Amplitudo 25 mm, S-P 1.8 detik dengan durasi 75 Detik. Tektonik Jauh terjadi 1 kali dengan Amplitudo 32 mm, S-P 17 detik, Durasi 89 Detik. Sementara Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-10 mm (dominan 1 mm).

"Kalau itu arah angin saja. Tiga hari kemarin arah angin dominan ke timur laut. Tadi pagi ke arah timur dan ke tenggara," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo.

Menurut Mukijo, ketinggian asap yang membawa abu vulkanik rata-rata masih mencapai ribuan meter. Asap ini masih terus keluar meskipun ada jedanya. Berbeda dengan pada 7-12 Februari 2021 lalu. Pada periode itu asap yang membawa abu vulkanik keluar secara terus menerus.

"Sampai tadi pagi, Gunung Raung memang masih terus keluar jadi potensi hujan abu masih ada, tergantung arah angin," kata Mukijo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini