Hasil Tes Antigen Penolak Pemakaman Covid-19 di Bondowoso Mengejutkan

Sebelumnya, pemuda itu bikin heboh lantaran mengancam petugas pemulasaraan jenazah COVID-19 di Bondowoso dengan senjata tajam jenis samurai.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 15 Februari 2021 | 21:05 WIB
Hasil Tes Antigen Penolak Pemakaman Covid-19 di Bondowoso Mengejutkan
ilustrasi tes swab rapid antigen. Kasus penolakan pemakaman jenazah Covid-19 di Bondowoso. [Foto: Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraMalang.id - Pemuda berinisial S, warga Kabupaten Bondowoso dites rapid antigen dan hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19.

Diketahui pemuda tersebut bikin heboh lantaran menolak pemakaman jenazah ibunya secara protokol Covid-19, beberapa waktu lalu. Mengaku tak percaya adanya virus, Ia bahkan sampai mengancam petugas pemakaman dengan samurai.

Padahal ibunya terbukti berdasarkan hasil tes swab meninggal positif terpapar Covid-19. 

Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, Mohammad Imron mengatakan, bahwa yang bersangkutan telah diisolasi. Selanjutnya akan dilakukan tes swab PCR untuk memastikan kembali paparan virus Corona. Diduga sumber penularan dari almarhum ibu yang bersangkutan.

Baca Juga:Gegara Tak Percaya Covid-19, Narji Cagur: Akhirnya Kena Juga

"Sumber penularan belum diketahui secara pasti. Bisa jadi tertular ibunya," katanya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id media jejaring suara.com, Senin (15/2/2021).

Ia melanjutkan, pelacakan kontak erat atau tracing kepada keluarga dan orang-orang yang melakukan kontak erat dengan S akan terus dimaksimalkan.

"Itu dilakukan agar penularan COVID-19 tak semakin meluas. Terakhir, kami melakukan tracing pada Jumat kemarin. Kami akan terus melakukan tracing," urainya.

Pasca insiden itu, lanjut dia, masyarakat Kabupaten Bondowoso kembali diimbau agar tak lagi penolakan pemakaman jenazah secara protokol Covid-19. Terlebih telah ada diagnosa dokter bahwa jenazah terkonfirmasi positif Covid-19.

"Sebab, sesuai regulasinya, jenazah pasien COVID-19 harus dimakamkan dengan protokol yang sudah ditentukan," jelasnya.

Baca Juga:Pemuda Bondowoso Bawa Samurai Ancam Bakar RS Tolak Pemakaman Covid Ibunya

Ia juga menegaskan, tidak benar bahwa ada pihak rumah sakit yang sengaja meng-covid-kan jenazah. Sebab, seluruhnya berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, yaitu swab PCR atau TCM.

"Semua ini dilakukan semata untuk mencegah agar tidak ada anggota keluarga atau kerabat yang tertular virus," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, salah seorang pemuda warga Desa Kajar Kecamatan Tenggarang, Bondowoso menolak ibunya dimakamkan secara protokol COVID-19. Padahal, hasil tes swab menunjukkan ibunya positif terpapar COVID-19.

Pemuda tersebut mengancam membakar mobil polisi sambil mengacungkan pedang jenis samurai. Atas perbuatannya, pemuda yang menolak proses pemakaman jenazah COVID-19 tersebut diamankan aparat kepolisian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini