SuaraMalang.id - Jembatan Pantekosta Kelurahan Dabasah diresmikan Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rachmat, Senin (11/1/2021).
Jembatan instagramable ini dibangun dengan anggaran mencapai Rp 1,4 miliar, November 2020 silam.
Dilansir dari TimesIndonesia.co.id --media jejaring Suara.com, jembatan yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bondowoso itu merupakan akses utama bagi warga di Pedukuhan Tarbiya.
Sebelum diperbaiki, jembatan Pantekosta tersebut mengkhawatirkan pengguna lantaran bergoyang, hampir roboh.
Baca Juga:PPKM Kota Malang, Kapasitas Tempat Ibadah Dibatasi 50 Persen
Usai dibangun ulang, jembatan yang terhubung dengan Jalan Raya RE Marthadinata itu desainnya sangat unik dan instagramable. Jembatan tersebut menjadi akses bagi warga dan umat kristiani yang akan beribadah di gereja.
Karena desainnya yang apik. Banyak warga berswafoto di sana. Di samping kiri-kanan jembatan terdapat lampu hias yang sekaligus untuk penerangan.
Kombinasi warna cat pagarnya pun sangat cerah. Yakni putih dipadukan dengan warna oranye. Terdapat penutup yang bentuknya sangat bagus dan berfungsi sebagai pelindung dari terik matahari dan hujan.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Irwan mengatakan pembangunan ini direncanakan sebelum pandemi. Sementara untuk yang pinggiran masih dijadwalkan ulang.
"Kenapa ini didahulukan karena ini jembatannya sudah goyang. Sudah mau roboh makanya diprioritaskan. Bahkan sebelum dibangun hampir ada korban," jelasnya, seperti dikutip dari TimesIndonesia.co.id --media jejaring Suara.com, Senin (11/1/2021).
Baca Juga:Butuh Rp 128 Miliar untuk Mengatasi Banjir Kota Malang
Politisi PDI Perjuangan tersebut juga akan mendorong untuk pemberdayaan masyarakat di sana terutama peningkatan perekonomian warga.
"Tempo hari embrio untuk kampung kelir juga ada ibu-ibu sudah merencanakan itu. Khususnya juga bank sampah. Sehingga itu akan kita dorong akan kordinasi dengan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga," jelasnya.
Irwan juga berpesan kepada masyarakat, agar memanfaatkan dan memelihara dengan baik. "Kalau lampunya mati, kesadaran masyarakat untuk memperbaiki. Tak perlu menunggu Pemkab terus," imbaunya.
Ia juga mengimbau kapada camat Bondowoso dan lurah agar masyarakat dibimbing untuk meningkatkan inovasi.
"Syukur-syukur disulap menjadi kampung wisata. Agar peduli perkembangan perekonomian. Jangan takut dan berkecil hati," pesannya.
Sementara itu, warga Pedukuhan Tarbiya, Pendeta R Yvonne Killala mengaku sangat bersyukur dengan dibangunnya jembatan tersebut.
"Memang sebelum dibangun jembatan ini rusak berat. Hampir terjadi korban. Jembatan sebelumnya sudah sekitar 39 tahun," jelasnya.
Jembatan yang dibangun tersebut sangat bermanfaat bagi warga di sekitar Pantekosta. "Karena banyak warga sini yang aktivitasnya di pasar untuk berjualan," imbuhnya.