SuaraMalang.id - Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief menyayangkan kegaduhan menjelang akhir masa jabatannya. Menyusul ratusan ASN melayangkan sikap mosi tidak percaya kepada Bupati Jember Faida, Rabu (30/12/2020).
Wabup Muqit menyampaikan, bahwa kegaduhan yang terjadi di lingkungan Pemkab Jember seharusnya tidak terjadi, terlebih menjelang periode jabatanya berakhir.
“Kami tahu, bahwa di masa akhir jabatan saya ini banyak sekali kegaduhan yang seharusnya bisa dihilangkan, namun saya tidak memiliki kemampuan untuk mengambil kebijakan dan keputusan,” jelasnya, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id ---media jejaring suara.com-- Rabu (30/12/2020).
Ia juga merasa prihatin dan meminta maaf kepada seluruh ASN, terutama masyarakat Jember.
Baca Juga:Sekda dan Para Pejabat Non Job Lawan Bupati Jember Faida
“Oleh karenanya, saya pribadi minta maaf kepada seluruh ASN dan masyarakat Jember, apalagi dalam kurun satu setengah bulan lagi, jabatan kami juga berakhir,” sambung dia.
Wabup Muqit menambahkan, dirinya tidak ingin pada estafet pergantian pimpinan, muncul kegaduhan serupa. Terlebih dalam rekomendasi dan surat edaran yang diterbitkan oleh Mendagri sudah jelas agar tidak ada mutasi maupun penggantian pejabat.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan ASN dari pejabat mulai dari beberapa kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) hingga staf di tingkat Kecamatan, pada Rabu pagi menggelar apel. Apel tersebut dijadikan media untuk menyuarakan aspirasi berupa mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Bupati Jember Faida, setelah melakukan mutasi besar-besaran yang dianggap bertentangan dengan perintah Mendagri.