Eviera Paramita Sandi
Rabu, 23 Juli 2025 | 14:30 WIB
Ilustrasi Coca Cola. (Pixabay/Stevepb)

Menghadapi Tantangan Tarif dan Biaya Produksi

Selain perilaku konsumen, Coca-Cola juga menghadapi tantangan eksternal berupa kebijakan perdagangan.

Presiden Trump telah memberlakukan bea masuk 25 persen untuk impor aluminium, yang per Juni bahkan telah mencapai 50%.

Sebagai respons, perusahaan menegaskan akan mempertimbangkan opsi kemasan yang lebih terjangkau, seperti botol plastik, untuk menekan biaya.

Meskipun demikian, Coca-Cola menegaskan kembali bahwa dampak biaya akibat dinamika perdagangan global "tetap terkendali," mengingat sekitar 61 persen pendapatannya berasal dari pasar luar negeri.

Hasil Akhir yang Melampaui Ekspektasi

Kombinasi strategi ini membuahkan hasil positif. Pendapatan perusahaan yang sebanding justru naik 2,5 persen menjadi 12,62 miliar dolar AS dalam periode tiga bulan yang berakhir pada 27 Juni.

Angka ini berhasil melampaui perkiraan analis yang mematok di angka 12,54 miliar dolar AS.

Baca Juga: Darmawan Prasodjo Terpilih Lagi Sebagai CEO of The Year 2024, Rekor Baru untuk PLN

Load More