Riki Chandra
Kamis, 11 Desember 2025 | 18:45 WIB
Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi, Sony Sonjaya, saat melihat kondisi pasca insiden di SDN Kalibaru 01. [Dok. BGN]
Baca 10 detik
  •  Mobil pembawa MBG menabrak siswa saat kegiatan pagi.

  • BGN menanggung seluruh biaya perawatan korban di RSUD.

  • Evaluasi SOP dan penyelidikan kepolisian terus dilakukan.

SuaraMalang.id - Insiden Mobil SPPG SDN Kalibaru 01 kembali menjadi sorotan setelah kendaraan mitra distribusi makanan menabrak siswa dan guru di SD Negeri Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 06.38 WIB dan langsung mendapat respons cepat dari Badan Gizi Nasional (BGN).

Dalam Insiden Mobil SPPG SDN Kalibaru 01 tersebut, mobil yang bertugas mengantarkan paket makanan untuk program pemenuhan gizi tiba-tiba melaju tidak terkendali.

Saat kejadian, para guru sedang menyiapkan barisan siswa untuk kegiatan literasi membaca di halaman sekolah sebelum proses belajar dimulai.

Kepala SPPG Jakarta Utara, Sahrul Gunawan Siregar, menjelaskan bahwa pengemudi pada Insiden Mobil SPPG SDN Kalibaru 01 bukan sopir utama yang biasa bertugas.

“Sopir kendaraan bukan sopir sebenarnya tapi sopir pengganti, SPPG tersebut di bawah Yayasan Darul Esti,” ujarnya.

Akibat peristiwa itu, sedikitnya 18 orang menjadi korban, termasuk seorang guru. Seluruh korban segera dievakuasi dan dirujuk ke RSUD terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan rasa duka mendalam atas insiden tersebut.

“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kejadian tragis yang menimpa para siswa dan guru di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara. Insiden ini merupakan musibah yang sangat mengejutkan,” ungkapnya.

BGN menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh proses investigasi kepolisian.

“Kami juga akan bekerja sama penuh dengan kepolisian dalam proses penyelidikan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang,” kata Dadan.

Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi, Sony Sonjaya, langsung turun ke lokasi sekolah dan rumah sakit untuk memastikan seluruh korban tertangani dengan baik. Koordinasi dilakukan bersama pihak sekolah, kepolisian, dan fasilitas kesehatan.

“Saya sudah berada di lokasi untuk memastikan semua penanganan berjalan cepat. Kami berkoordinasi dengan pihak sekolah, kepolisian, dan fasilitas kesehatan agar semua korban mendapat penanganan maksimal,” ujar Sony.

Ia memastikan seluruh biaya pengobatan korban ditanggung oleh BGN. “Biaya perawatan seluruh korban ditanggung oleh kami (BGN), dan mereka ditempatkan di Klas 1 (RSUD) semua,” ucapnya.

Sony juga menegaskan bahwa Program MBG tetap berjalan normal meski terjadi insiden. Distribusi makanan dan pelayanan kepada penerima manfaat tidak mengalami gangguan.

Load More