Muhammad Yunus
Senin, 14 Juli 2025 | 17:11 WIB
Ilustrasi penipuan online: Kerugian tidak hanya berupa materi, tetapi juga pencurian data pribadi yang bisa disalahgunakan [freepik.com]

Mereka akan meminta korban mentransfer kembali uang tersebut ke rekening berbeda, yang seringkali merupakan rekening penampungan hasil kejahatan lain.

Penipuan Berkedok APK atau Undangan Digital:

Modus ini marak terjadi. Penipu menyamar sebagai kurir paket, petugas instansi, atau mengirimkan undangan pernikahan digital dalam format file .APK.

Jika file ini diinstal, malware akan tertanam di ponsel korban dan mampu mencuri data login perbankan serta kode OTP secara diam-diam.

Permintaan Kode OTP:

Penipu menghubungi korban dengan berbagai alasan (hadiah, verifikasi data, dll.) dan pada akhirnya meminta kode OTP (One-Time Password) yang masuk ke SMS korban. Ingat, OTP adalah kunci brankas digital Anda.

7 Langkah Aman Melakukan Transfer Uang Online

Untuk membentengi diri dari berbagai modus di atas, terapkan kebiasaan aman ini setiap kali Anda melakukan transfer uang secara online.

1. Verifikasi Ganda Nomor Rekening dan Nama Penerima

Baca Juga: Smishing Semakin Marak: BRI dan Layanan Sabrina Berikan Solusi untuk Keamanan Perbankan Anda

Ini adalah langkah paling mendasar namun paling sering diabaikan karena terburu-buru.

Sebelum menekan tombol "kirim", pastikan kembali nomor rekening atau nomor ponsel tujuan sudah benar.

Saat nama penerima muncul di layar konfirmasi, pastikan nama tersebut sesuai dengan orang yang Anda tuju.

2. Gunakan Jaringan Internet yang Aman dan Terpercaya

Hindari melakukan transaksi keuangan penting saat terhubung ke jaringan Wi-Fi publik, seperti di kafe, bandara, atau mal.

Jaringan ini rentan disusupi oleh peretas. Selalu gunakan jaringan pribadi di rumah atau paket data seluler Anda yang jauh lebih aman.

Load More