SuaraMalang.id - Proyek rehabilitasi gedung sekolah yang rusak di Kabupaten Mojokerto terancam tertunda menyusul kebijakan pemangkasan anggaran yang diterapkan oleh pemerintah pusat untuk efisiensi anggaran tahun 2025.
Sejumlah 48 sekolah yang direncanakan mendapatkan alokasi dana dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk rehabilitasi gedung, hingga kini belum ada kejelasan terkait realisasinya.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Indi Ilmiyah, menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah pusat mengenai realisasi anggaran untuk rehabilitasi sekolah di tingkat TK, SD, dan SMP.
"Sampai sejauh ini belum ada informasi yang valid, apakah terdampak (pemangkasan anggaran pendidikan) atau tidak. Karena masih ditunda dan belum tahu sampai kapan," ungkap Indi Ilmiyah, Senin (17/2/2025).
Indi menjelaskan bahwa pengadaan rehabilitasi sekolah yang telah dipersiapkan dalam Rencana Kerja (Renja) tahun 2025 dan telah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Mojokerto, seharusnya dapat dilaksanakan di awal tahun 2025. Namun, hingga saat ini, proses tersebut belum dapat dimulai karena ketidakpastian terkait kebijakan anggaran.
"Pengadaan rehab gedung sekolah seharusnya sudah dapat dilaksanakan awal tahun ini, namun sampai sekarang belum ada kejelasan," tambah Indi.
Terkait anggaran rehab gedung sekolah, Indi juga belum bisa memastikan apakah alokasi tersebut akan terpangkas atau tidak.
"Sesuai Renja tahun 2025 tetap dan belum ada perubahan. Cuma belum ada perintah atau instruksi apakah ini akan dipangkas atau ditunda dan berapa jumlah yang belum ada kepastian," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, menjelaskan bahwa anggaran pendidikan yang dialokasikan dalam APBD Kabupaten Mojokerto untuk tahun 2025 masih dalam tahap penggodokan.
Baca Juga: Anggota DPRD Kabupaten Malang Masih Gemar Kunker di Tengah Efisiensi Anggaran
"Sampai hari ini masih kita mapping, masih di atas 20 persen," kata Teguh Gunarko.
Teguh memastikan bahwa anggaran pendidikan di Kabupaten Mojokerto tetap dipertahankan sesuai dengan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
"Anggaran pendidikan masih di atas 20 persen, sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran yang telah ditetapkan," tutupnya.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Anggota DPRD Kabupaten Malang Masih Gemar Kunker di Tengah Efisiensi Anggaran
-
Efisiensi Anggaran, Perbaikan 15 Ruas Jalan di Kota Malang Ditangguhkan
-
Efisiensi Anggaran 2025, UMKM dan Ekspor Kota Batu Tetap Melaju
-
Efisiensi Anggaran 2025: ATK dan Perjalanan Dinas di Malang Dipangkas?
-
39 Sekolah Rusak di Malang Segera Diperbaiki, Cek Sekolahmu
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
Terkini
-
Mau Gelar Acara? Ini Perkiraan Harga Sewa Sound Horeg di Malang dan Faktor Penentunya
-
Transformasi Digital BRI: Kartu Kredit Bisa Diajukan Online, Berikan Solusi Keuangan Adaptif
-
Setelah Ikut Pelatihan BRI, Usaha UMKM Kuliner Kurma Ini Makin Melejit
-
Surat Kepala Desa Minta Warga Hindari "Sound Horeg" Dan Minta Ngungsi
-
BRI Kucurkan Dana Segar Rp83,88 Triliun untuk UMKM: Sektor Ini Jadi Prioritas!