SuaraMalang.id - Debit air Sungai Brantas di Kota Malang mengalami peningkatan signifikan pada Senin (27/1/2025) akibat hujan deras yang mengguyur sejak siang hari. Aliran sungai terlihat sangat deras dan sempat naik ke pemukiman warga di sekitar Jalan Embong Brantas Gang SD.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang, Prayitno, mengungkapkan bahwa debit air sempat menyentuh indikator tanda merah pada alat pemantauan BPBD, yang menunjukkan kondisi berbahaya. Meski tren debit air mulai menurun, ia tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Alhamdulillah, beberapa menit terakhir debit air mulai menurun. Namun, berdasarkan rilis BMKG, cuaca ekstrem masih akan terjadi, sehingga masyarakat perlu tetap waspada," kata Prayitno saat dihubungi.
Selain peningkatan debit air, Prayitno juga mengingatkan potensi longsor di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Ia menjelaskan bahwa curah hujan tinggi dapat membuat tanah di tepi sungai melunak, sehingga rentan longsor, terutama di area pemukiman yang berada dekat tepi sungai.
"Semua area tepi sungai itu rawan longsor. Tanah yang melunak akibat hujan ditambah beban bangunan di sekitar DAS membuat kondisi semakin labil," jelasnya.
BPBD Kota Malang terus memantau perkembangan debit air dan berkoordinasi dengan masyarakat untuk memastikan keselamatan warga, terutama yang tinggal di sekitar DAS Brantas.
Widji Tiamah (65), salah seorang warga Jalan Embong Brantas Gang SD, mengungkapkan bahwa banjir di wilayah tersebut sudah biasa terjadi.
Namun, ia tetap khawatir setiap kali debit air Sungai Brantas meningkat, terlebih karena banjir sering datang tiba-tiba sebagai kiriman air dari wilayah Batu.
"Sebelumnya, kalau yang parah itu sampai masuk rumah. Kami juga takut kalau banjir datang tiba-tiba," ujar Tiamah.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda Jatim 17-26 Januari 2025
BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir dan longsor untuk terus memantau kondisi sekitar serta segera melapor jika terjadi situasi darurat.
"Kami meminta warga, khususnya yang tinggal di sepanjang DAS, untuk waspada. Jika ada potensi banjir atau longsor, segera evakuasi dan laporkan kepada petugas setempat," tambah Prayitno.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Cuaca Ekstrem Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda Jatim 17-26 Januari 2025
-
Tak Kuat Dihantam Hujan Deras 2 Hari, Atap SD di Malang Porak-poranda
-
Cuaca Ekstrem Ancam Malang Hingga Akhir Desember, Potensi Banjir Bandang dan Longsor
-
Geger! Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengapung di Sungai Brantas Malang
-
Waspada! 14 Titik Rawan Cuaca Ekstrem di Malang, Cek Lokasimu
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Modal Gercep! Saldo Rp199 Ribu Langsung Cair, Sikat 3 Link DANA Kaget Ini
-
BRI Hadirkan QRIS Kartu Kredit di Super Apps BRImo untuk Transaksi Besar
-
Lewat Holding UMi, BRI Tingkatkan Keuangan Inklusif untuk UMKM
-
Popok Kain Kekinian: Bumbi Ubah Limbah Jadi Berkah, Libatkan Komunitas & Raih Dukungan BRI
-
Weekend Banking BRI: Solusi Transaksi Libur Panjang Maulid Nabi 2025