SuaraMalang.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengimbau masyarakat Jawa Timur, termasuk warga Kota Malang, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem hingga akhir Desember 2024.
Cuaca ekstrem ini diperkirakan akan memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.
Menurut Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, cuaca ekstrem yang melanda Jawa Timur disebabkan oleh beberapa fenomena gelombang atmosfer, seperti Kelvin, Equatorial Rossby, dan MJO (Madden-Julian Oscillation) yang melintasi wilayah tersebut. Fenomena ini meningkatkan pertumbuhan awan-awan penghujan di Jawa Timur.
“Ditambah lagi dengan aktifnya Monsun Asia dan suhu muka laut yang hangat di sekitar perairan Jawa Timur, terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer yang memicu pertumbuhan awan,” ujar Taufiq, Senin (16/12/2024).
BMKG juga mencatat bahwa dampak tidak langsung dari bibit siklon tropis 93S di Samudera Hindia Barat Australia turut berkontribusi terhadap kondisi ini.
BMKG mengingatkan bahwa cuaca ekstrem ini berpotensi memengaruhi hampir seluruh wilayah di Jawa Timur, terutama di kawasan dengan topografi curam seperti Kota Malang.
Dampak yang mungkin terjadi meliputi:
- Banjir dan banjir bandang
- Tanah longsor
- Angin kencang hingga puting beliung
- Jalan licin dan pohon tumbang
- Berkurangnya jarak pandang akibat hujan lebat
“Masyarakat yang tinggal di daerah bergunung atau bertopografi curam diimbau untuk lebih waspada. Kami juga mengingatkan agar masyarakat tidak beraktivitas di dekat tebing atau sungai yang berpotensi banjir,” tambah Taufiq.
BMKG Juanda mengimbau masyarakat untuk terus memantau kondisi cuaca terkini melalui platform resmi seperti:
Baca Juga: Sopir Mengantuk, Isuzu Panther Terguling ke Parit di Depan SMAN 6 Malang
- Citra radar cuaca WOFI di stamet-juanda.bmkg.go.id/radar/mcrc.html
- Peringatan dini cuaca yang diperbarui setiap 2-3 jam di stametjuanda.bmkg.go.id
- Media sosial resmi @infobmkgjuanda
“Kesadaran akan peringatan dini dan langkah antisipasi sangat penting untuk meminimalkan risiko dan dampak bencana,” tutup Taufiq.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun siaga, menghindari aktivitas di luar ruangan jika tidak mendesak, dan segera melapor kepada pihak berwenang jika terdapat potensi bahaya di sekitar tempat tinggal.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Sopir Mengantuk, Isuzu Panther Terguling ke Parit di Depan SMAN 6 Malang
-
Mangkrak 10 Tahun, Drainase Bondowoso Malang Dibangun Ulang
-
Solusi Parkir Kayutangan: 2 Kantong Parkir Baru, Mampukah Atasi Macet?
-
JPO Ahmad Yani Malang Dibongkar Bertahap, Apa Alasannya?
-
Waspada! 14 Titik Rawan Cuaca Ekstrem di Malang, Cek Lokasimu
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Modal Gercep! Saldo Rp199 Ribu Langsung Cair, Sikat 3 Link DANA Kaget Ini
-
BRI Hadirkan QRIS Kartu Kredit di Super Apps BRImo untuk Transaksi Besar
-
Lewat Holding UMi, BRI Tingkatkan Keuangan Inklusif untuk UMKM
-
Popok Kain Kekinian: Bumbi Ubah Limbah Jadi Berkah, Libatkan Komunitas & Raih Dukungan BRI
-
Weekend Banking BRI: Solusi Transaksi Libur Panjang Maulid Nabi 2025