SuaraMalang.id - Penyelidikan terhadap kecelakaan beruntun yang melibatkan bus pariwisata di Kota Batu pada 8 Januari 2025 terus berkembang.
Setelah sopir bus berinisial MAS (46) lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka, kini pemilik perusahaan otobus (PO) Sakhindra Cemerlang Wisata, RW (33), juga ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Batu.
“Tadi malam kami menetapkan tersangka inisial RW, warga Denpasar Bali, sebagai pemilik kendaraan bus Hino DK 7942 GB yang terlibat kecelakaan tersebut,” ujar Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata dalam konferensi pers, Jumat (17/1/2025).
RW diduga sengaja mengoperasikan bus yang tidak laik jalan dan tidak memenuhi syarat keselamatan.
Kapolres Batu menjelaskan bahwa bus tersebut tidak menjalani perawatan rutin dan tidak memiliki uji KIR berkala.
“Tersangka diduga melanggar Pasal 315 ayat 1 junto Pasal 311 ayat 2 hingga 5 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan/atau Pasal 359 atau 360 KUHP,” ungkapnya.
Ancaman hukuman bagi RW adalah pidana penjara maksimal 12 tahun atau denda hingga Rp24 juta.
Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti terkait kasus ini, termasuk:
- Bus Hino DK 7942 GB.
- 6 kendaraan roda empat dan 6 kendaraan roda dua yang rusak dalam kecelakaan.
- 2 unit handphone milik MAS dan RW.
- Surat hasil pengecekan bus.
- Akta pendirian PT Sakhindra Cemerlang Wisata.
Kecelakaan beruntun pada 8 Januari 2025 di Kota Batu mengakibatkan 4 korban meninggal dunia dan 14 lainnya luka-luka.
Baca Juga: Kota Batu Perketat Pengawasan Bus Pariwisata, Imbas 2 Kecelakaan Maut
Bus Sakhindra Trans yang dikemudikan MAS menabrak 16 kendaraan setelah mengalami rem blong.
“Dari hasil penyelidikan, aktivitas PO bus ini juga dinyatakan tanpa izin trayek. Bus yang terlibat dalam kecelakaan serta tiga bus lainnya tidak memiliki izin operasional,” tambah Kapolres Batu.
Dari ketiga bus lain yang tidak terlibat kecelakaan, dua telah diperbaiki dan dinyatakan laik fungsi oleh Dinas Perhubungan.
Kapolres Batu menegaskan bahwa kasus ini menjadi peringatan bagi perusahaan otobus untuk mematuhi aturan keselamatan, termasuk perawatan kendaraan dan pengujian berkala.
“Keselamatan penumpang adalah tanggung jawab utama, dan pelanggaran berat seperti ini tidak bisa ditoleransi,” tegasnya.
Dengan penetapan RW sebagai tersangka, Polres Batu berharap dapat memberikan efek jera kepada pelaku usaha transportasi yang lalai dalam memenuhi standar keselamatan.
Berita Terkait
-
Kota Batu Perketat Pengawasan Bus Pariwisata, Imbas 2 Kecelakaan Maut
-
Bus Wisata Lindas Kakek 75 Tahun di Batu, Sopir Diperiksa Polisi
-
Kronologi Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Pariwisata di Kota Batu
-
Tragis! Kakek Tukang Ojek Tewas Terlindas Bus Pariwisata di Batu
-
Brak! Pikap Hantam Pagar Rumah di Batu, Sopir Ngantuk
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kronologi Kecelakaan Maut Toyota Hiace vs Truk di Tol Malang-Pandaan, 2 Orang Tewas dan 10 Luka!
-
Viral Kisah Guru Mengajar Satu Murid di SD Malang, Netizen Terenyuh: Sama-sama Hebat!
-
Libur Natal 2025, Penumpang Bandara Abdulrachman Saleh Malang Diprediksi Melonjak hingga 20 Persen
-
2 Ibu-ibu di Malang Tertimpa Pohon Beringin Tumbang Saat Cuci Baju, Seorang Tewas
-
Banjir Malang Dipicu Endapan Sampah hingga Bozem Meluap, Ini Penjelasan Wali Kota