SuaraMalang.id - Konflik pengelolaan wisata Tumpak Sewu Semeru kembali menjadi sorotan setelah sebuah video berdurasi tiga menit viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @warawiri_indonesia.official, seorang pemandu wisata (guide) terlihat berdebat dengan sejumlah orang di bawah aliran sungai Tumpak Sewu terkait penarikan tiket masuk yang dianggap berlebihan.
Pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara, diminta untuk membayar tiket hingga tiga kali, mulai dari pintu masuk hingga mencapai area view air terjun di bawah.
Situasi ini memunculkan keluhan dari wisatawan dan pandangan negatif terhadap pengelolaan destinasi wisata tersebut.
Baca Juga: Viral! Keluhan Tiket Berkali-kali di Tumpak Sewu, Dispar Lumajang Bertindak
Dalam video, salah satu penarik tiket mengklaim bahwa mereka memiliki otoritas resmi untuk memungut biaya. Bahkan, orang tersebut menyatakan siap dilaporkan jika ada yang merasa keberatan.
"Aku siap divedio, aku siap dilaporno nang endi ae, aku mek kerjo," ujar salah satu orang yang terekam dalam video tersebut.
Setelah beberapa menit perdebatan, guide akhirnya diperbolehkan melanjutkan perjalanan bersama wisatawan mancanegara.
Sang guide mencoba meredam situasi dengan menjelaskan kepada turis bahwa masalah ini hanya terkait pengelolaan manajemen wisata.
Pengelolaan Tumpak Sewu Semeru memang sudah lama menjadi konflik antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.
Baca Juga: Skandal Tiket Tumpak Sewu: Turis Mengeluh, Dinas Pariwisata Bungkam
View utama dan jalur masuk menuju Tumpak Sewu berada di Desa Sidomulyo, Kabupaten Lumajang.
Sementara area bawah aliran sungai menuju air terjun diklaim masuk wilayah Desa Sidorenggo, Kabupaten Malang.
Meski sebelumnya pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mencoba memediasi kedua pihak, hingga kini tidak ada titik temu terkait pengelolaan yang terintegrasi.
Masyarakat dan pelaku wisata berharap konflik ini segera diselesaikan, mengingat dampaknya terhadap citra pariwisata Indonesia.
Mereka juga meminta kepolisian untuk turun tangan dan memastikan tidak ada pungutan liar yang merugikan wisatawan.
"Hasil pungutan tiket harus diaudit agar jelas ke mana uangnya digunakan. Jangan sampai ulah segelintir oknum merusak citra pariwisata kita, terutama di mata internasional," ujar salah seorang warga.
Konflik ini dikhawatirkan dapat memengaruhi minat wisatawan, terutama wisatawan mancanegara, untuk mengunjungi Tumpak Sewu.
Dengan keindahannya yang luar biasa, Tumpak Sewu seharusnya menjadi daya tarik utama pariwisata di Jawa Timur, bukan menjadi sorotan karena pengelolaan yang bermasalah.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Presiden Ukraina Bagikan Video Momen Tentara Rusia Bakar Tubuh Tentara Korea Utara, Ingin ada Perpecahan?
-
Skandal Patwal Kawal Orang Pacaran di Puncak Bogor, Polisi Lakukan Penyelidikan
-
Gegara Hakim Absen, 15 Eks Pegawai KPK Kasus Pungli Tahanan Koruptor Gagal Divonis Hari Ini
-
Penjual Es Menjamur di Pengajian Gus Iqdam, Netizen: Benar Kata Felix Siauw
-
Dibongkar Netizen, Video Lawas Gus Miftah Hina Profesi Dokter Viral
Terpopuler
- Jabatan Mentereng Wahyu Hidayat, Pantas Ayah Dokter Koas Luthfi Ogah Damai dengan Pihak Lady Aurellia
- Ibunda Lady Biang Kerok Penganiayaan Dokter Ternyata Direktur Perusahaan Ternama
- Gus Iqdam Bela Miftah, Gus Arifin Ngaku Tak Suka: Maksudnya Apa Dam?
- Pendaftaran Pendamping Desa 2025 Resmi Dibuka! Cek Gaji dan Cara Daftarnya
- Alvin Lim Tuntut Teh Novi Ganti Rugi Rp 1 Triliun, Denny Sumargo Berkelakar Minta Bagian
Pilihan
-
Toyota Daftarkan Model Penerima Insentif PPnBM, Termasuk Veloz Hybrid ?
-
Perlunya Aturan Tegas untuk Kepastian Pemindahan Pemerintahan ke IKN 2028, Kata Guru Besar UMY
-
Harga Nggak Naik Tahun Depan, Bapanas Bilang Beras Premium Tak Kena PPN 12 Persen
-
Rumah Pendeta dan Ruko Jadi Sasaran, Komplotan Pencuri Ditangkap di Bontang
-
Perusahaan Asing Gugat Waskita Karya Karena Nunggak Utang Rp976 Juta
Terkini
-
Pasca Carok Maut, 424 Botol Miras Disita di Lumajang
-
Viral! Wisatawan Tumpak Sewu Dipungut Tiket 3 Kali, Guide dan Petugas Adu Mulut
-
Bocah 13 Tahun Bobol Rumah 2 Kali, Akhirnya Dibina di Pondok Lansia
-
Gresik Dikepung Rob: 150 Rumah Terendam, Warga Was-was Tiap Maghrib
-
Awas Macet! 7 Titik Rawan Kemacetan di Batu Saat Libur Nataru