Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Senin, 16 Desember 2024 | 17:19 WIB
Ilustrasi daging ayam. (Sumber: Shutterstock)

SuaraMalang.id - Bank Indonesia (BI) Malang memprediksi inflasi di Kota Malang akan tetap terkendali selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Deputi Kepala Perwakilan BI Malang, Dedi Prasetyo, menyampaikan bahwa meskipun secara musiman Nataru sering memicu kenaikan inflasi, tahun ini diperkirakan tidak ada gejolak signifikan.

“Nataru secara musiman pasti ada kenaikan. Tapi tahun ini kenaikan tidak akan setinggi tahun lalu,” ungkap Dedi, Senin (16/12/2024).

Menurut Dedi, salah satu faktor yang mendukung stabilitas inflasi adalah ketersediaan bahan pokok di Kota Malang yang masih melimpah.

Baca Juga: Parkir di Malang Go Digital: Bayar Pakai QRIS, Target PAD Rp17 Miliar

Komoditas utama seperti cabai dan beras dinilai dalam kondisi aman, terutama karena sejumlah sentra produksi masih melakukan panen.

“Cabai relatif masih banyak, begitu juga dengan komoditas lain seperti beras. Sentra-sentra panen di wilayah ini memastikan stok tetap mencukupi,” ujarnya.

Namun, BI Malang mengingatkan pemerintah daerah untuk memantau secara khusus pergerakan stok dan harga bawang merah, serta beberapa jenis sayuran.

“Bawang merah dan beberapa jenis sayuran perlu perhatian lebih. Tapi secara umum, sayuran tidak mengalami kendala. Gula pasir juga masih terkendali,” tambahnya.

Data dari BI Malang mencatat inflasi Kota Malang berada di angka 1,76 persen pada November 2024, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Ancam Malang Hingga Akhir Desember, Potensi Banjir Bandang dan Longsor

Hal ini dipengaruhi oleh stabilitas harga bahan makanan utama seperti beras, cabai, dan gula pasir.

“Harga beras terakhir bahkan turun. Sejak awal tahun, beras tidak banyak mengalami perubahan, yang sangat membantu menjaga inflasi tetap rendah,” jelas Dedi.

Meskipun begitu, Dedi meminta agar daging dan telur ayam yang menunjukkan tren kenaikan harga tetap diawasi.

“Kenaikan daging dan telur ayam masih dalam batas wajar, tapi perlu terus dimonitor agar tidak melonjak,” imbuhnya.

Dedi juga memuji langkah cepat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang yang telah aktif sejak awal untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.

Langkah antisipatif TPID ini diharapkan mampu mencegah lonjakan harga selama momen libur panjang Nataru.

“Kolaborasi pemerintah dan TPID sangat penting untuk menjaga agar inflasi tetap terkendali. Dengan kesiapan ini, kami optimistis kondisi inflasi selama Nataru akan tetap stabil,” tutupnya.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More