Kelalaian Bakar Sampah, TPS3R di Kota Batu Ludes Terbakar

SuaraMalang.id - Kebakaran melanda Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di Dusun Cangar, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada Minggu malam (15/12).

Insiden ini diduga akibat kelalaian saat proses pembakaran sampah, menyebabkan kerusakan pada mesin pencacah dan jaringan kabel listrik di lokasi.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Batu, Santoso Wardoyo, kebakaran dilaporkan sekitar pukul 18.30 WIB oleh Pusdalops BPBD Kota Batu.

“Diduga kebakaran terjadi karena human error. Petugas kami langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman,” jelas Santoso, Senin (16/12/2024).

Baca Juga: Gudang Telur di Jember Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp 4 Miliar

Kebakaran yang terjadi di tempat pemilahan dan pencacahan sampah ini menyebar ke beberapa titik di TPS3R.

Personel dan armada Damkarmat tiba di lokasi pada pukul 18.40 WIB dan segera memutus aliran listrik untuk mencegah risiko lebih besar.

Proses pemadaman selesai sekitar pukul 19.50 WIB, termasuk pendinginan untuk memastikan api tidak kembali menyala.

Hasil investigasi awal menunjukkan bahwa api berasal dari pembakaran sampah yang ditinggalkan tanpa pengawasan, sehingga merambat ke area lain.

Selain mesin pencacah sampah yang rusak, kebakaran ini juga memutus jaringan kabel listrik yang menghubungkan ke SD Bulukerto 003. Total kerugian material diperkirakan mencapai Rp 5 juta.

Baca Juga: Mau Liburan Nataru ke Batu? Panduan Lengkap Anti Macet dan Info Lalu Lintas Real-Time

Santoso mengimbau agar pengelola TPS lebih berhati-hati dalam menangani aktivitas yang melibatkan api. “Kami juga mengingatkan pentingnya pengawasan ketat dan pemenuhan standar keamanan di lokasi pengolahan sampah untuk mencegah kejadian serupa,” tambahnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan sampah yang aman dan bertanggung jawab, khususnya di area pemrosesan seperti TPS3R, guna menghindari potensi bahaya yang dapat membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitar.

Kontributor : Elizabeth Yati