Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Jum'at, 06 Desember 2024 | 19:49 WIB
Ilustrasi garis polisi di tempat kejadian kriminal. [Suara.com/M .Aribowo]

SuaraMalang.id - Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan keji satu keluarga di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

Pelaku adalah Yusa Cahyo Utomo (35), adik kandung salah satu korban, Kristina. Tersangka ditangkap di Kabupaten Lamongan pada Kamis (5/12/2024) setelah melarikan diri usai melakukan aksi sadisnya.

Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengungkapkan bahwa motif pembunuhan berawal dari rasa tersinggung pelaku setelah permintaan utang kepada kakaknya ditolak.

"Pelaku merasa tersinggung karena korban tidak memberikan pinjaman uang. Hal ini memicu pelaku untuk merencanakan tindakan kejam tersebut," jelas AKBP Bimo dalam konferensi pers, Jumat (6/12/2024).

Baca Juga: Oknum Polisi di Kediri Terlibat Jaringan Narkoba, Ancam Dipecat

Kronologi Pembunuhan

Pada Minggu (1/12/2024), Yusa datang ke rumah kakaknya, Kristina, untuk meminjam uang, namun permintaan itu ditolak.

Tersinggung oleh penolakan tersebut, Yusa merencanakan aksi pembunuhan. Pada Rabu (4/12/2024) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB, pelaku mendatangi rumah korban.

Saat Kristina keluar menuju dapur, Yusa menyerangnya menggunakan martil hingga meninggal dunia. Mendengar teriakan korban, suaminya, Agus Komarudin, keluar untuk memeriksa dan juga dihabisi oleh pelaku. Anak pertama pasangan tersebut, Christian Agusta Wiratmaja, turut menjadi korban serangan brutal Yusa.

"Setelah membunuh korban, pelaku mengambil sejumlah barang berharga, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam, sebelum melarikan diri ke Lamongan," terang Kapolres.

Baca Juga: Nostalgia Masa Kecil di Kediri, Risma Komitmen Pendidikan Gratis untuk Santri

Penangkapan Pelaku

Polisi bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan di lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.

Berkat kerja cepat tim, keberadaan Yusa berhasil dilacak. Ia ditangkap di Lamongan pada Kamis (5/12/2024) setelah sempat mencoba melawan petugas.

"Karena berusaha melawan, kami terpaksa melumpuhkan pelaku dengan tindakan tegas. Saat ini pelaku telah diamankan dan sedang menjalani proses hukum," kata AKBP Bimo.

Hukuman Berat Menanti

Yusa dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, yang memiliki ancaman hukuman tertinggi, yaitu hukuman mati.

Kapolres menegaskan bahwa kasus ini akan diproses dengan serius mengingat kejahatan yang dilakukan pelaku sangat keji.

"Kasus ini merupakan pembunuhan berencana dengan motif yang sangat tidak manusiawi. Kami akan memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku dengan ancaman pidana mati," tegas AKBP Bimo.

Kesedihan Mendalam bagi Warga

Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi warga Desa Pandantoyo. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya penyelesaian konflik keluarga dengan cara yang baik dan tanpa kekerasan.

Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan potensi konflik yang dapat berujung pada tindakan kriminal ke pihak berwenang.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More