SuaraMalang.id - Polres Kediri berhasil mengungkap jaringan peredaran narkoba yang melibatkan enam tersangka, termasuk seorang oknum polisi berinisial FW berpangkat Aipda, yang bertugas di Polsek Ngancar. Pengungkapan ini menjadi bagian dari upaya tegas Polres Kediri dalam memberantas narkotika di wilayahnya.
Kapolres Kediri, AKBP Bimo Ariyanto, menjelaskan kronologi penangkapan jaringan tersebut dalam konferensi pers, Jumat (15/11/2024).
Pengungkapan kasus dimulai dengan penangkapan EE (47), seorang residivis yang diduga terlibat dalam peredaran narkoba.
Berdasarkan hasil pengembangan, petugas menggerebek sebuah rumah di Kecamatan Wates pada Sabtu (9/11/2024), dan menangkap tiga tersangka, yaitu EA (31), AW (28), dan oknum polisi FW (38).
Dari pengembangan lebih lanjut, petugas menangkap dua pengedar lainnya, EP (33) dan JS (45), di wilayah Mengkreng.
Penangkapan mereka turut disertai barang bukti sabu-sabu seberat 19 gram, yang diduga merupakan bagian dari jaringan distribusi narkotika tersebut.
Kapolres Kediri menegaskan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap FW, yang berstatus sebagai pengguna narkoba.
Oknum tersebut akan menjalani proses hukum serta sanksi kode etik yang sesuai dengan aturan internal Polri.
"Oknum anggota yang terlibat dalam kasus ini sedang menjalani proses hukum dan akan dikenakan sanksi kode etik. Ancamannya adalah penghentian tidak dengan hormat (PTDH)," ujar AKBP Bimo.
Baca Juga: Oknum Polisi Kediri Ditangkap Nyabu, Barang Bukti 19 Gram
AKBP Bimo menekankan bahwa pihaknya tidak akan segan-segan menindak siapa pun yang terlibat dalam narkotika, termasuk anggota kepolisian. Ia juga terus mengingatkan seluruh anggotanya untuk menjauhi tindak pidana narkotika dan judi.
"Saya tegaskan bahwa tindakan tegas akan kami ambil terhadap anggota yang melanggar. Penegakan hukum ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendukung program Asta Cita Presiden dalam memberantas narkotika," tambahnya.
Polres Kediri berkomitmen untuk mengembangkan penyidikan dan mengungkap jaringan narkotika yang lebih luas. Penangkapan ini diharapkan memberikan efek jera dan memperkuat kepercayaan publik terhadap Polri.
"Kami akan terus melanjutkan upaya penyelidikan untuk mengungkap lebih banyak jaringan yang mungkin terlibat, sebagai langkah serius dalam pemberantasan narkotika," pungkas AKBP Bimo.
Kasus ini menjadi pengingat penting akan bahaya narkotika dan komitmen Polri untuk menindak pelaku tanpa pandang bulu, termasuk dari internal kepolisian sendiri.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
Terkini
-
Mau Gelar Acara? Ini Perkiraan Harga Sewa Sound Horeg di Malang dan Faktor Penentunya
-
Transformasi Digital BRI: Kartu Kredit Bisa Diajukan Online, Berikan Solusi Keuangan Adaptif
-
Setelah Ikut Pelatihan BRI, Usaha UMKM Kuliner Kurma Ini Makin Melejit
-
Surat Kepala Desa Minta Warga Hindari "Sound Horeg" Dan Minta Ngungsi
-
BRI Kucurkan Dana Segar Rp83,88 Triliun untuk UMKM: Sektor Ini Jadi Prioritas!